Rusdi Rosman Dirut Kimia Farma Baru

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyetujui pengangkatan Rusdi Rosman sebagai direktur utama menggantikan pejabat sebelumnya, M Syamsul Arifin. Corporate Secretary KAEF, Adhi Nugroho, mengatakan di Jakarta Kamis, pemegang saham menyepakati pemberhentian dengan hormat direksi terdahulu dengan ucapan terima kasih atas kinerja mereka selama ini.


"Sebagai gantinya, RUPST menunjuk saudara Rusdi Rosman sebagai direktur utama yang baru, menggantikan M. Syamsul Arifin," ujarnya disela RUPST perseroan.  
Adhi menambahkan pengangkatan direksi baru ini untuk periode kinerja 2012 hingga 2017 mendatang.Rusdi Rosman sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan perusahaan, terangnya.

Selain itu, RUPST juga menyetujui pengangkatan Arief Budiman sebagai direktur keuangan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Rusdi Rosman, serta Wahyuli Safari sebagai direktur pemasaran menggantikan Agus Anwar.
 

Sedangkan untuk jabatan direktur umum dan SDM dipegang oleh Pujianto menggantikan pejabat sebelumnya, Zurbandi Daud. Posisi direktur produksi yang dijabat Jisman Siagian tidak terjadi pergantian dan tetap dilanjutkan hingga 2017.  

Berikut detil pergantian susunan direksi perusahaan yang disetujui dalam RUPST:

Susunan direksi yang lama:

- Direktur Utama: Mohammad Syamsul Arifin

- Direktur Keuangan: Rusdi Rosman

- Direktur Pemasaran: Agus Anwar

- Direktur Produksi: Jisman Siagian

- Direktur Umum dan SDM: Zurbandi Daud


Susunan direksi yang baru:

- Direktur Utama: Rusdi Rosman

- Direktur Keuangan: Arief Budiman

- Direktur Pemasaran: Wahyuli Syafari

- Direktur Produksi: Jisman Siagian

- Direktur Umum dan SDM: Pujianto.


Keterangan foto : Dari kiri ke kanan : Jisman Siagian, Pujianto, Rusdi Rosman, Wahyuli Safari dan Arief Budiman

Potensi Pasar Farmasi Indonesia Menggiurkan Pharmexcil India

Pharmaceuticals Exports Promotion Council of India (Pharmexcil), yang didirikan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri pemerintah India, memandang negara-negara ASEAN termasuk Indonesia sebagai pasar yang potensial bagi produk dan layanan farmasi India, khususnya untuk suplai bahan baku farmasi aktif dan obat generik.
Menjawab tantangan yang ada di pasar yang sudah ada maupun di pasar yang baru, Pharmexcil mulai memperkenalkan Brand India Pharma di pameran CPhI Jepang tanggal 21 Maret 2012 lalu. Kali ini, Pharmexcil menampilkan rangkaian produk dan layanannya pada pameran niaga bahan baku farmasi ASEAN yang pertama (CPhI SEA) tanggal 10-12 Mei 2012 di Jakarta International Expo, Kemayoran – Jakarta. 
Sektor farmasi India telah mendapatkan pengakuan sebagai Farmasi Global Dunia atas kemampuannya menyediakan obat generik berkualitas dengan harga yang terjangkau. India dikenal sebagai sumber yang bisa diandalkan untuk ketersediaan obat massal (APIs), bahan penghantar obat dan formula farmasi (obat generik). Kekuatannya dalam memproduksi obat murah berkualitas membuat industri farmasi India mampu bersaing di pasar yang memiliki regulasi ataupun tidak. Lebih dari 50% ekspor farmasi India masuk ke pasar negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa. Banyak negara maju, negara berkembang, dan negara yang terbelakang menjadikan India sebagai sumber suplai APIs dan obat generik untuk mengatasi biaya perawatan kesehatan yang semakin meningkat. Lebih jauh, India kini memiliki citra yang unik sebagai penyedia produk dan layanan kesehatan yang terjangkau. India juga tumbuh sebagai negara tujuan utama untuk pariwisata medis. Mr. Gurjit Singh, Duta Besar India terpilih untuk Indonesia mengatakan, industri farmasi India telah berkembang selama beberapa tahun ini. Salah satu faktornya adalah karena pasar yang sedang bertumbuh seperti Indonesia memainkan peranan yang besar karena mengimpor bahan baku obat dari India. Di pameran niaga bahan baku farmasi ASEAN pertama CPhI SEA, kami membawa lebih dari 45 perusahaan farmasi India untuk menciptakan dan menjajaki peluang bisnis dengan mitra baru dari seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia. Kami berharap kerjasama yang saling menguntungkan ini kelak akan membawa kesuksesan yang lebih besar bagi masa depan kedua negara. Saat ini, pangsa pasar farmasi India mencapai US$ 25 miliar dan diperkirakan naik hingga US$ 74 miliar tahun 2020. Dengan pertumbuhan pesat industri Bioteknologi sekitar 2 miliar USD serta perkembangan pasar sebesar 15,7% selama tahun 2011, India menduduki ranking 4 dunia dengan menghasilkan 8% volume dan 2% nilai produksi di dunia. Secara volume, India juga menjadi eksportir obat generik terbesar dengan jaringan industri yang kuat karena 15% ilmuwan farmasinya berada di Amerika Serikat. Selain kekuatan produksi dan ekspor obat-obatan, India juga diakui atas sistem pengolahan obat khas India dengan sekitar 7.000 unit manufaktur tradisional yaitu Ayurveda, Unani, Siddha, Homeopathy dan obat-obatan herbal. Dengan biaya produksi dan litdang yang murah, India memiliki sumber biaya yang efisien untuk pengadaan obat-obatan dan teknologi. Dr. P.V Appaji, Direktur Jenderal Pharmaceuticals Export Promotion Council of India (Pharmexcil), menjelaskan, Kementerian Perdagangan telah mengajukan rencana strategis untuk menggandakan ekspor farmasi dari US$ 10,4 miliar tahun 2009 menjadi US$ 25 miliar tahun 2013. Selain itu, Pemerintah India juga mencanangkan program promosi merek “Pharma India” selama tiga tahun untuk memberikan momentum pada ekspor farmasinya. Lebih dari 50% ekspor farmasi India masuk ke negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa dan Australia, dll. Industri ini memiliki peluang untuk meraih masa depan yang lebih baik dalam bisnis farmasi, dengan dengan berpartisipasi dalam CPhI SEA di Indonesia. Pharmexcil menempati India Pavilion di Hall D2 Jakarta International Expo, Kemayoran, Tanggal 10-12 Mei, 2012 dimana seluruh anggota Pharmexcil akan menampilkan produk dan layanan mereka. Selain pameran, sebagai bagian dari kampanye Brand India Pharma, Pharmexcil juga melenggarakan seminar berjudul “India-Indonesia: Towards Affordable Pharmaceuticals and Healthcare” tanggal 10 Mei 2012, tepat setelah acara pembukaan CPhI SEA 2012 dan Konferensi Pers Pharmexcil. (dbs)

Top Ad 728x90