Industri Farmasi Ingin Obat Generik Bebas Pajak

Industri Farmasi Ingin Obat Generik Bebas Pajak
Johannes Setijono
Industri produk farmasi berancang-ancang untuk menggenjot kinerja tahun 2013 ini. Targetnya, pertumbuhan obat bisa mencapai 15 persen seperti tahun lalu. Untuk mencapai target tersebut, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) berniat untuk mengajukan adanya penghapusan pajak pada obat generik.
 
Ketua Umum GPFI Johannes Setijono mengatakan, perkembangan perdagangan produk farmasi terus mengalami peningkatan. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan sektor tersebut selalu mencetak double digit yakni 13%

Kementerian BUMN : Soal Inbreng BUMN Farmasi

Kementerian BUMN : Soal Inbreng BUMN Farmasi
Kementerian BUMN menjawab surat dari Kementerian Kesehatan soal rencana pengalihan (inbreng) seluruh saham pemerintah atau 80,66% yang terdapat dalam PT Indofarma Tbk ke PT Kimia Farma Tbk pada Februari.

"Ini hanya konfirmasi surat mereka (Kemenkes) karena dua-duanya juga menyangkut kesehatan," tutur Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur, Dwijanti Tjahjaningsih, kepada IMQ, Jakarta, Kamis (21/2).

CEO Inovio Tentang Potensi Vaksin DNA

CEO Inovio Tentang Potensi Vaksin DNA
Suatu topik bioteknologi yang dalam beberapa tahun terakhir menarik perhatian adalah vaksin DNA. Vaksin tradisional memanfaatkan agen terinfeksi, seperti versi suatu virus yang dilemahkan, guna merangsang sistem kekebalan tubuh.

Sementara vaksin DNA memancing respons sistem imunitas dengan menyuntikkan molekul DNA yang telah dimodifikasi ke dalam jaringan sel tubuh.

Revisi DNI : Terbuka Investasi Asing di Empat Sektor

Revisi DNI : Terbuka Investasi Asing di Empat Sektor
Pemerintah akan membuka akses masuk bagi investor asing di sektor minyak dan gas (migas), farmasi, pendidikan serta jasa transportasi melalui revisi peraturan Daftar Negatif Investasi (DNI). Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady mengatakan revisi DNI itu bertujuan agar kebijakan investasi pada 4 sektor tersebut lebih terbuka dibanding sebelumnya.
 
“Revisi DNI pada 4 sektor itu sebagai seleksi bagi investor dan teknologi yang akan masuk ke Indonesia. Industri dengan teknologi usang dan membutuhkan sumber energi besar akan ditolak,” ujar Edy kepada Finance Today.

Edy mencontohkan sektor farmasi. Selama ini Indonesia menjadi pengimpor obat-obatan yang cukup besar. Padahal kebutuhan obat dalam negeri cukup banyak. “Farmasi merupakan tulang punggung industri kesehatan, sehingga pemerintah mendorong pengembangan industri ini dengan membuka peluang asing untuk masuk,” katanya.
 

Selain farmasi, industri migas juga menjadi perhatian pemerintah. Sektor migas nasional perlu investasi besar karena pengelolaan migas di Tanah Air masih rendah. Namun untuk sektor ini, menurut Edy, pemerintah akan melakukan pembenahan regulasi yang lebih baik.  “Kita tetap akan memberikan peluang besar bagi industri dalam negeri terlebih dulu, kemudian asing,” katanya.

--------------------------------------------------- Simak juga: 
- 2015: Pasar Farmasi Akan Tumbuh 11,8% Jadi US$ 4,6 Miliar
- Realisasi Pertumbuhan Industri Farmasi 2014 
---------------------------------------------------

Dua sektor lain yang juga akan dibuka ‘kerannya‘ untuk investor adalah sektor transportasi dan pendidikan. Namun, Edy tak merinci bagaimana klausul bagi investor asing yang akan berinvestasi pada dua sektor tersebut.
 
Chatib Basri, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), memperkirakan revisi DNI tuntas pada kuartal III 2013. Saat ini draf revisi DNI dalam tahap konsultasi antara kementerian terkait dan masuk pembahasan tim nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI) di bawah koordinasi Menko Perekonomian. 

Menurut Chatib reivisi DNI untuk mendorong penanaman modal asing (PMA) masuk ke wilayah timur Indonesia. Revisi DNI salah satunya mensyaratkan investasi harus di luar Jawa.

Dengan dibukanya beberapa sektor di DNI bukan berarti tidak ada ruang bagi pengusaha Indonesia. Sebab, pemerintah akan memberi beberapa persyaratan tambahan untuk melindungi Usaha Kecil Menengah (UKM) di dalam negeri. 

Berdasarkan data BKPM, penanaman modal asing di Indonesia sepanjang 2012 mencapai US$ 24,6 miliar. Realisasi tersebut masih dominasi di Jawa Barat sebesar US$ 4,2 miliar, DKI Jakarta US$ 4,1 miliar, Banten US$ 2,7 miliar, Jawa Timur US$ 2,3 miliar, dan Kalimantan Timur sebesar US$ 2 miliar. 

Sedangkan lima besar negara penanaman modal asing 2012 masih didominasi Singapura sebesar US$ 4,9 miliar, Jepang US$ 2,5 miliar, Korea Selatan US$ 1,9 miliar, Amerika Serikat sebesar US$ 1,2 miliar, dan Mauritius sebesar US$ 1,1 miliar.

| next page: Revisi DNI Perlu Kajian Lebih Jauh |

Baca juga : 
Hadapi ASEAN Integrity, Pemerintah Ubah Aturan DNI Farmasi
 

Revisi DNI : Perlu Kajian Lebih Jauh

Peneliti Indef, Eko Sulistiyanto, menilai revisi 4 sektor DNI itu menjadi dilema, sehingga harus benar-benar dikaji lebih matang. 

Revisi DNI : Perlu Kajian Lebih Jauh
Pasalnya, banyak sektor di Indonesia yang sangat menarik bagi investor. Pendidikan dan farmasi merupakan sektor yang sangat mendesak untuk dikembangkan, karena bagian dari penyediaan fasilitas publik dan kebutuhan dasar masyarakat.

Sedangkan untuk sektor migas, dalam jangka pendek akan menguntungkan, namun harus dipertimbangkan dampak jangka panjangnya, apakah masih menguntungkan Indonesia. “Belum dibuka saja sudah kalah (bersaing), apalagi kalau sudah dibuka. Jadi, ini harus benar-benar dipikirkan,” katanya.

UMR Naik, Inflasi 2013 Diprediksi Diatas Target

Kalangan ekonom memperkirakan kenaikan upah minimum regional (UMR) pada 2013 akan mendorong laju inflasi hingga di atas 5%, lebih tinggi dari target pemerintah yang sebesar 4,9%.
.
UMR Naik, Inflasi 2013 Diprediksi Diatas TargetEkonom PT Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, jika upah minimum regional naik menjadi sekitar Rp 2 juta per bulan atau naik sekitar 20%-30% dari UMR saat ini, maka kenaikan tersebut akan berdampak cukup signifikan terhadap laju inflasi. Apalagi, jika kenaikan tersebut berlaku untuk seluruh daerah bukan hanya DKI Jakarta. 

"Kenaikan UMR ini bukan hanya berdampak langsung terhadap laju inflasi, tetapi menimbulkan dampak tidak langsung yang akan merembet ke banyak sektor," kata David.

RNI Siapkan Dua Anak Usahanya Go Public

RNI Siapkan Dua Anak Usahanya Go Public
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tengah menyiapkan dua anak usahanya untuk 'melantai' ke bursa saham pada tahun depan. Direktur Utama RNI, Ismet Hasan Putro, mengungkapkan kedua anak usaha yang akan dibawa ke bursa saham itu ialah PT Phapros dan PT Perkebunan Mitra Ogan.

Dia menjelaskan alasan membawa kedua anak usaha ke bursa saham adalah untuk memenuhi kebutuhan permodalan dan meningkatkan good corporate governance.

Presiden Instruksikan BUMN Farmasi Pacu Ekspor ke Nigeria

Presiden Instruksikan BUMN Farmasi Pacu Ekspor ke Nigeria
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Perusahaan Farmasi milik pemerintah untuk meningkatkan ekspor ke Afrika, khususnya Nigeria. Instruksi ini menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden ke negara-negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah beberapa waktu lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menjelaskan, Presiden melihat Nigeria sebagai pasar ekspor yang potensial untuk Indonesia. Nigeria merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan Afrika.

Indofarma Jajaki Penerbitan MTN Lanjutan Senilai Rp 150 Miliar

Indofarma Jajaki Penerbitan MTN Lanjutan Senilai Rp 150 Miliar
Indofarma Jajaki Penerbitan MTN Lanjutan Senilai Rp 150 MiliarPT Indofarma Tbk menjajaki penerbitan surat utang jangka menengah (medium term noted/MTN) pada semester II 2013 sebesar Rp 150 miliar, menurut direksi perseroan. Penerbitan surat utang tahun ini untuk membiayai ekspansi produksi obat generik.

"Kami sedang menjajaki kemungkinan untuk penerbitan MTN setelah Juli 2013, jika diperlukan kami akan menerbitkan kembali sekitar Rp 150 miliar," kata John Guntar Sebayang, Direktur Indofarma.

Global Consumer Confidence Index Indonesia -IV-2012

Global Consumer Confidence Index Indonesia -IV-2012
Masih menempati urutan tiga teratas di antara negara-negara yang paling optimis di dunia. Lembaga survei Nielsen memaparkan, indeks kepercayaan konsumen di kuartal IV-2012 turun 2 poin menjadi 117 dibandingkan kuartal III-2012  sebesar 119 poin.

Meski turun, kepercayaan konsumen di Indonesia tetap stabil, bahkan masih tercatat paling optimistis di Asia Pasifik. Demikian berdasarkan hasil temuan Global Consumer Confidence Index Nielsen yang dipaparkan di Jakarta, (6/2). 

Indofarma Berencana Akuisisi Daewoong Riasima

Indofarma Berencana Akuisisi Daewoong Riasima
PT Indofarma saat ini sedang menjajaki langkah akuisisi perusahaan obat-obatan PT Daewoong Riasima untuk memperkuat sektor hulu industri farmasi. Daewoong Riasima merupakan perusahaan patungan antara Indonesia dengan Korea Selatan yang memproduksi bahan baku obat amoxicillin.

Direktur Utama Indofarma Djakfarudin Junus mengemukakan Daewoong Riasima memiliki kapasitas terpasang sekitar 1.700 ton per tahun, tetapi saat ini baru terpakai 100 ton per tahun.

A Patent Will Disappear Brands Can Last Forever

A Patent Will Disappear Brands Can Last Forever
Di Amerika Serikat (AS) perusahaan pemegang paten diberikan eksklusivitas dalam jangka waktu 15-20 tahun untuk setiap penemuan mereka. Di industri farmasi periode pengembangan obat dalam jangka panjang dikombinasikan dengan Hatch Waxman-Act telah menciptakan kehidupan paten dari obat baru rata-rata selama 12 tahun.

Ketika periode ini berakhir, obat generik segera memasuki pasar  yang diarahkan pada pangsa pasar dan mengakibatkan kemerosotan omset penjualan inovator secara drastis. Beralih obat dari beresep pada status OTC dapat membantu mempertahankan beberapa lama setelah masa  paten berakhir.

Indofarma Perkuat Investasi Anak Usahanya

Indofarma Perkuat Investasi Anak Usahanya
PT Indofarma siap menginvestasikan dana sedikitnya 100 miliar rupiah untuk mendukung ekspansi anak usahanya, PT Indofarma Global Medika (IGM). Investasi ini disiapkan untuk menggaet sejumlah rumah sakit dalam pengembangan business solution.

"Saat ini kita telah menjalin kerjasama pelayanan dengan 6 rumah sakit. Kita akan kerjasama dengan 10 rumah sakit sehingga menjadi 16 rumah sakit di tahun 2013," kata Direktur Utama IGM Ike Avianti dalam siaran resmi.

Pemerintah Alokasikan Belanja Obat dan Vaksin Rp 1,3 Triliun

Pemerintah Alokasikan Belanja Obat dan Vaksin Rp 1,3 Triliun
Pemerintah Alokasikan Belanja Obat dan Vaksin Rp 1,3 TriliunPemerintah Indonesia mengalokasikan dana belanja obat dan vaksin sebesar Rp 1,3 triliun tahun 2013 ini, naik 8,3% dibanding alokasi tahun lalu Rp 1,2 triliun, menurut pejabat Kementerian Kesehatan. Alokasi tersebut ditetapkan sesuai proyeksi pertumbuhan pelayanan kesehatan dasar.

"Nilai belanja obat dan vaksin untuk program pelayanan kesehatan dasar tahun ini diperkirakan naik dari tahun lalu Rp 1,2 triliun," kata Maura Linda Sitanggang, Dirjen Binfar dan Alkes. Pencairan dana belanja obat nantinya dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan.

13 Agenda Masalah Bagi Indonesia Tahun Ini

13 Agenda Masalah Bagi Indonesia Tahun Ini
Sungguh tidak bisa dihindari oleh Indonesia, sebagai negeri yang besar tentunya memiliki banyak permasalahan yang harus dihadapi. Kami merangkum 13 permasalahan yang masih mendesak dan harus diselesaikan oleh Indonesia sepanjang tahun 2013.

Potret Terkini Reformasi Kesehatan Nasional (Menuju Era SJSN)

Potret Terkini Reformasi Kesehatan Nasional (Menuju Era SJSN)Pembangunan bidang kesehatan masyarakat perlu lebih memusatkan diri kepada meningkatkan kesadaran masyarakat agar mereka menyadari pentingnya hidup dan bergaya hidup sehat. Proses penyadaran ini hendaklah diposisikan sebagai kegiatan yang bersifat bottom-up, di mana masyarakat diposisikan selaku subyek dan pelaku pembangunan kesehatan.

Di abad millenium ini selalu ada tantan­gan dan peluang da­lam setiap persoalan ekonomi dan bisnis internasional. Persaingan global dan krisis ekonomi tidak boleh membuat bangsa Indonesia me­nyerah, walaupun pertumbu­han ekonomi di negara-negara Amerika Utara dan Eropa Ba­rat semakin melambat, masih ada negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara, atau nega­ra-negara berkembang lainnya yang pertumbuhan ekonomin­ya cenderung stabil hingga akh­ir tahun. Bagaimana solusi un­tuk menghadapinya?

Potret Terkini Reformasi Kesehatan Nasional (2)

Upaya mewujudkan ke­mandirian dimaksud tentu saja tidaklah mudah, mengingat kondisi masyarakat kita yang mayoritas kualifikasinya masih relatif rendah, baik dari aspek ekonomi, pendidikan, dan kes­ehatan. Menyangkut kualifikasi manusia Indonesia, sesuai den­gan laporan United Nations De­velopment Programme (UNDP) pada tahun 2007, posisi Human Development Index (HDI) Indo­nesia berada di 107. 

Berdasar­kan kedudukan tersebut, ten­tunya bangsa Indonesia harus bekerja keras agar kualifika­si manusianya meningkat, baik dari aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan, yang menjadi in­dikator utama untuk menentu­kan HDI.

Indonesia, Negeri Ini Memiliki Konsumen Yang Kokoh

Indonesia, Negeri Ini Memiliki Konsumen Yang KokohIndex of Resilience oleh MasterCard Worldwide
Faktor penting sebagai penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah adanya pertumbuhan pada permintaan domestik. Indeks Ketahanan (Index of Resilience) yang dilakukan oleh MasterCard Worldwide mengevaluasi ketahanan kepercayaan konsumen dan kekuatan kepercayaan konsumen sebagai faktor yang menentukan potensi konsumsi domestik sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global di saat ekonomi global tengah mengalami perlambatan pertumbuhan.


Laporan ini mengungkapkan bahwa Hong Kong, Indonesia, Thailand, Filipina, India dan China berada dalam posisi yang baik dengan potensi terkuat untuk memanfaatkan konsumsi domestik sektor swasta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya Malaysia, Singapura, Vietnam, Arab Saudi dan Kuwait yang relatif kuat dalam hal kepercayaan konsumen berada dalam posisi lebih rentan terhadap perlambatan ekspor barang dagangan.

Margin Kotor Kimia Farma Naik 153 Basis Poin di 2012

PT Kimia Farma mencatat margin kotor sebesar 31,34% di 2012, naik 153 basis poin dibanding 2011 sebesar 29,81%. Kenaikan margin mendorong laba kotor dan laba bersih perseroan meningkat tahun lalu.


Peningkatan margin juga didorong pertumbuhan penjualan perseroan sepanjang 2012. "Penjualan konsolidasi di 2012 mencapai Rp 3,73 triliun, naik 7,3% dibanding penjualan 2011 sebesar Rp 3,48 triliun," ujar Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma, dalam laporan keuangan perseroan.

Pasar Farmasi Mencapai Rp 43,7 Triliun di Akhir 2012

Pasar Farmasi Mencapai Rp 43,7 Triliun di Akhir 2012
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) memperkirakan pasar farmasi nasional hingga akhir tahun ini meningkat 15% atau menjadi Rp 43,7 triliun. Menurut Dewan Penasehat GPFI, Syamsul Arifin dikarenakan bertambahnya permintaan obat resep, obat bebas serta obat generik.

Syamsul Arifin mengatakan, “Tahun ini, permintaan pasar farmasi naik 15% sebesar Rp 43,7 triliun dibandingkan tahun lalu. Kontribusi obat resep menyumbang 55%, dan obat bebas (over the counter) menyumbang sekitar 45% serta obat generik berkontribusi hingga 10%.”

Industri Farmasi Indonesia Masih Minim Riset

MELIHAT FAKTA HARI INI

Di Indonesia riset bidang farmasi masih tergolong lemah sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa perusahaan farmasi. Riset tidak menempati porsi yang signifikan dalam ikhtisar beban sembilan emiten farmasi pada periode Januari-September 2012 lalu.

Industri Farmasi Indonesia Masih Minim RisetBerdasarkan laporan keuangan, pos beban terbesar sesudah beban pokok penjualan adalah beban pemasaran dan penjualan. Rata-rata pengeluaran perusahaan farmasi untuk aktivitas pemasaran dan penjualan mencapai 25,3% atas penjualan pada triwulan I-III 2012.

Analisa terhadap perusahaan farmasi, termasuk 5 perusahan farmasi lokal, yakni Kalbe Farma, Tempo Scan Pacific, Kimia Farma, Indofarma, dan Pyridam Farma, serta 4 perusahaan farmasi asing, yakni Darya Varia, Merck Indonesia, Schering Plough Indonesia, dan Taisho Pharmaceutical Indonesia. 


Naik Signifikan Belanja Modal Indofarma dan Kimia Farma

Naik Signifikan Belanja Modal Indofarma dan Kimia FarmaDua perusahaan farmasi milik negara PT Indofarma dan PT Kimia Farma, menaikkan anggaran belanja modal secara signifikan di tahun ini (2013) untuk ekspansi produksi guna mendukung pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 2014. Belanja modal Indofarma tahun ini naik 90% dibanding tahun lalu, sementara belanja modal Kimia Farma meningkat hingga 300%.

 Indofarma menganggarkan dana belanja modal sebesar Rp 190 miliar tahun ini dibanding tahun lalu Rp 100 miliar. Alokasi belanja modal tahun ini difokuskan pada upaya peningkatan kapasitas produksi obat generik hingga mencapai 6,9 miliar tablet per tahun pada akhir 2013, dibanding kapasitas produksi saat ini 2,3 miliar tablet per tahun.

Corporate Secretary Indofarma, Dian Shinta Dewi menuturkan penambahan kapasitas juga dilakukan untuk meningkatkan mutu obat generik Indofarma, agar sesuai dengan persyaratan obat generik dalam SJSN. "Ekspansi produksi dilakukan bertahap dan sudah dimulai sejak awal kuartal I tahun ini," kata Dian kepada wartawan.

Industri Farmasi Siap Hadapi Era SJSN

Industri farmasi di Indonesia dinilai telah siap menghadapi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada 2014, menurut Kemenkes. Kesiapan itu dilihat dari ekspansi produksi yang dilakukan sejumlah produsen obat generik.


Industri Farmasi Siap Hadapi Era SJSN
"Kemenkes melihat kemampuan dan fasilitas produksi yang dimiliki oleh 60 produsen obat generik siap untuk mendukung ketersediaan obat generik dalam pelaksanaan SJSN," kata Maura Linda Sitanggang, Dirjen Binfar dan Alkes Kemenkes kepada wartawan. Saat ini, 95% kebutuhan obat generik nasional dipasok oleh industri farmasi dalam negeri.

Maura menuturkan pelaksanaan SJSN akan menjadi peluang pasar baru yang bisa dimanfaatkan oleh produsen obat generik. "Dengan adanya pasar baru itu, tentu memacu produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi guna menjaga ketersediaan obat generik," katanya.

SOHO Group Bangun Fasilitas Baru US$ 30 Juta di Cikarang

SOHO Group telah melakukan pemancangan tiang pertama pabrik baru di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baru senilai US$ 30 juta seluas 20 hektar ini. 

Pabrik ini merupakan pabrik kedua yang dimiliki perusahaan setelah sebelumnya telah memiliki pabrik pertama. Pabrik baru itu akan menambah kapasitas produksi yang sudah ada sekarang di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Direktur Utama/CEO SOHO Group Marcus Pitt mengatakan, pembangunan pabrik tersebut dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan pasar farmasi Indonesia 2013.

"Untuk tahap pertama seluas 4,3 hektar akan dibangun fasilitas untuk produk API (Active Pharmacetical Ingredients) dikhususkan untuk produk steril dan sarana penunjang seperti laboratorium, utility building, dan lain-lain," kata Marcus dalam acara pemancangan tiang pertama pabrik SOHO, di Jababeka, Cikarang, Rabu (23/1/13).



CIDES: Ekonomi 2013 Ditopang Investasi dan Konsumsi

CIDES: Ekonomi 2013 Ditopang Investasi dan KonsumsiPengamat Ekonomi dari Center for Information and Development Studies (CIDES) Umar Juoro memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2013 masih dapat tumbuh cukup tinggi sekitar 6,4 persen terutama ditopang oleh investasi dan konsumsi masyarakat.
"Peran investasi semakin penting dengan besarnya PMA yang masuk ke Indonesia dan PMDN. Pertumbuhan investasi diperkirakan mencapai sekitar 8 persen pada 2013," katanya dalam diskusi "Paparan Ekonomi dan Politik 2013", di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pada umumnya orientasi investasi adalah pada pasar domestik seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat. "Relokasi industri dari Cina adalah salah satu ciri dari peningkatan investasi didorong oleh meningkatnya biaya produksi di Cina," kata dia.

Potret Pasar Kelas Menengah Muda di Indonesia Saat Ini

Potret Pasar Kelas Menengah Muda di Indonesia Saat Ini
Knowledgeable Consumers 
Populasi kelas menengah yang mencapai 130 juta orang di Indonesia merupakan pasar gemuk yang bisa dibidik oleh para pengusaha dan pemilik merek. Persoalannya adalah, karakteristik kelas menengah muda Indonesia kini sudah familiar dengan moblie phone, internet dan social media, sehingga mereka menjadi “knowledgeable consumers” (konsumen yang memiliki pengetahuan terhadap produk). 

Perkembangan social network menyebabkan sumber informasi tidak hanya yang berasal atau didominasi oleh produsen. Apa saja strategi yang mesti ditempuh untuk membidik konsumen kelas menengah muda ini? Agus W. Soehadi, pakar pemasaran Prasetya Mulya Business School menguraikannya, berikut wawancaranya:


Bagaimana Anda pertumbuhan produk/brand menengah di Indonesia? Seberapa berkembang dan apa indikatornya?


Fenomena pertumbuhan produk/brand menengah di Indonesia tidak terlepas dari besarnya jumlah kelas menengah yang didominasi oleh usia produktif. 


Menurut Bank Dunia terdapat 134 juta kelas menengah dengan pengeluaran US$ 2 - 20 per hari dan sekitar 14 juta yang mempunyai pengeluaran US$ 6 - 20. Lebih lanjut nilai uang yang dibelanjakan sangat besar, sebagai contoh belanja pakaian dan alas kaki pada tahun 2010 mencapai Rp 113,4 triliun dan belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp 194.4 triliun, belanja di luar negeri Rp 50 triliun dan biaya transportasi sebesar Rp 283,6 triliun.


Lebih lanjut menurut Bank Indonesia terdapat 6,7 juta pemilik kartu kredit di tahun 2010 dengan jumlah transaksi sebesar Rp 161,4 triliun. Dari data diatas menunjukkan bahwa potensi pasar kelas menengah sangat menjanjikan di masa yang akan datang.


Bagaimana cara-cara yangg dilakukan pemasar dan pemilik merek untuk menggarap kelas menengah? Sudah tepatkah atau apakah ada yang harus ditingkatkan?


Yang menarik dari kelas menengah muda adalah mereka umumnya familiar dengan mobile phone, internet dan social media. Sekitar 22 % penetrasi internet (55 juta pengguna) dan 18 % penetrasi social network (43.8 juta pengguna) dan 109 % penetrasi pelanggan mobile phone (270 juta pelanggan). Indikator tersebut menunjukkan bahwa kelas menengah Indonesia merupakan “knowledgeable consumers” (konsumen yang memiliki pengetahuan terhadap produk).


Perkembangan social network menyebabkan sumber informasi tidak hanya yang berasal atau didominasi oleh produsen. Produsen tidak dapat lagi mengendalikan informasi yang diterima oleh konsumen. Pendekatan yang dilakukan oleh produsen yang mengandalkan media massa dalam membangun brand kemungkinan ke depan efektivitasnya akan semakin tergerus oleh alternatif media yang sifatnya lebih personal dan komunikasi multi arah.

Upaya-upaya Integrated Marketing Communication (IMC) apa yang tepat dalam menjangkau mereka?

Top Ad 728x90