Realisasi Pertumbuhan Industri Farmasi 2014

Realisasi Pertumbuhan Industri Farmasi 2014
Akses masyarakat Indonesia terhadap layanan kesehatan dan produk farmasi yang masih relatif rendah mengakibatkan pertumbuhan industri farmasi nasional lambat. Harga obat yang dinilai mahal karena sebesar 90% bahan baku obat masih diimpor serta sistem jaminan kesehatan nasional belum berjalan optimal.

Pada 2014, kinerja dan pertumbuhan industri farmasi Indonesia melambat 8 persen dengan nilai transaksi sekitar Rp 56 triliun. International Pharmaceutical Manufactures Grup (IPMG) menilai, kondisi tersebut disebabkan rendahnya belanja obat dan kesehatan masyarakat.

2015: Quadria Capital Realisasikan Investasi di SOHO Global Health

2015: Quadria Capital Realisasikan Investasi di SOHO Global Health
QUADRIA CAPITAL, perusahaan investasi terkemuka di Asia dalam bidang pelayanan kesehatan sepakat membangun kerja sama dengan PT SOHO Global Health (SOHO). Kesepakatan kerjasama tersebut direalisasikan dalam bentuk investasi di SOHO, perusahaan farmasi lokal terkemuka di Indonesia.
 

SOHO dalam rekam jejaknya, bersama dengan seluruh anak perusahaan secara konsisten mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan obat-obatan alami yang telah terbukti secara ilmiah, serta produk-produk-produk over-the-counter di Indonesia.

Indonesia Bukan Primadona Investasi Eropa di ASEAN?

Indonesia Bukan Primadona Investasi Eropa di ASEAN?
Investor asal Eropa optimistis bisnis di Indonesia bakal cerah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Namun survei membuktikan, Indonesia bukanlah negara primadona di kawasan bagi pemilik modal Eropa.

Jajak pendapat Business Confidence Index (BCI) 2014 menyimpulkan, para pengusaha asal Eropa di Indonesia melihat Masyarakat Ekonomi (MEA) ASEAN bakal menguntungkan bagi pertumbuhan bisnis pada 2015. Namun, Indonesia tidak menjadi primadona tujuan modal Eropa di antara negara-negara ASEAN.

Tetangga Indonesia Lebih Menarik Bagi Investor Eropa?

Tetangga Indonesia Lebih Menarik Bagi Investor Eropa?
Singapura merupakan tujuan utama investasi Uni Eropa di ASEAN. Crooks memperkirakan, negara-negara tetangga Indonesia lebih berhasil dalam menciptakan iklim usaha yang menarik modal Eropa.

“Daya tarik investasi itu sangat kompetitif. Beberapa negara menawarkan insentif, mereka menawarkan infrastruktur yang sangat modern, keringanan pajak, akses ke pasar,” ujarnya.

Sejumlah Tantangan Hadang Industri Farmasi Indonesia

Sejumlah Tantangan Hadang Industri Farmasi Indonesia
Industri farmasi Indonesia, kendati memiliki potensi pasar yang besar, kondisinya dinilai masih mengkhawatirkan. Lemahnya penegakan regulasi dan maraknya pemalsuan obat-obatan masih menjadi kendala pertumbuhan pasar farmasi nasional.
Rekan Pembaca,
Alhamdulillah, kini kita dapat menikmati Saluran langsung suasana ibadah di dalam Masjidil Haram, Ka'bah di Mekah, 24 jam setiap hari. klik disini untuk visit.


Di sisi lain, pelaku industri ini juga mengeluhkan tingginya biaya produksi obat lantaran 90 persen bahan baku masih berasal dari impor. Mereka berharap bahan baku mentah untuk obat dapat tersedia di dalam negeri.

2015: Pasar Farmasi Akan Tumbuh 11,8% Jadi US$ 4,6 Miliar

Pasar Farmasi Akan Tumbuh 11,8%
Pasar farmasi Indonesia tahun ini diperkirakan tumbuh 11,8% menjadi US$ 4,6 miliar atau setara Rp 56 triliun dibanding tahun lalu, menurut International Pharmaceutical Manufacture Group (IPMG). Perkiraan nilai pasar itu mencerminkan belanja farmasi sebesar US$ 19 per kapita per tahun, dengan perusahaan nasional menguasai 70% pasar.

Obat-obatan dengan resep dokter berkontribusi 59% atau sebesar US$ 2,7 miliar dari keseluruhan pasar. Sementara obat bebas menyumbangkan sebesar 41% atau US$ 1,9 miliar.

Melonjak, Belanja Bahan Baku Obat Kalbe Capai 7 Triliun

Belanja Bahan Baku Obat Kalbe Capai 7 Triliun
Kalbe Farma bersiap memborong bahan baku obat-obatan lebih banyak. Perusahaan ini menyediakan anggaran Rp 6 triliun-Rp 7 triliun. Alokasi dana ini lebih besar dari tahun lalu yakni Rp 5 triliun-Rp 6 triliun.

Kalbe Farma akan memakai dana jumbo itu untuk kebutuhan belanja bahan baku obat resep, obat generik tanpa merek, dan produk kesehatan. Targetnya, tiga produk itu bisa mencetak pertumbuhan penjualan double digit sepanjang tahun ini.

Ekspansi Fasilitas Produksi Indofarma Siapkan Rp 135 Miliar

Perusahaan farmasi milik negara PT Indofarma Tbk menyiapkan dana investasi Rp 135 miliar untuk ekspansi fasilitas produksi tahun depan. Menurut direksi perusahaan, dana investasi tersebut akan diperoleh dari hasil penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) sebesar Rp 160 miliar pada Desember 2014 lalu.

"Sebanyak Rp 95 miliar untuk pembangunan fasilitas FDC-TB, fasilitas betalaktam, fasilitas sterilisasi, fasilitas pilot plan, dan fasilitas gudang. Sisanya Rp 40 miliar untuk pembelian mesin dan alat," ujar Arief Budiman, Direktur Utama Indofarma.

Sidomuncul Berencana Revitalisasi Pabrik Farmasi di 2015

Sidomuncul Berencana Revitalisasi Pabrik Farmasi di 2015
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), emiten produsen jamu, berencana merevitalisasi pabrik farmasi PT Berlico Mulia Farma di Sleman, Yogyakarta. Revitalisasi pabrik itu rencananya dilakukan pada kuartal I tahun depan, setelah perseroan memperoleh hasil feasibility study (FS) yang tengah dilakukan.

"Perseroan ada rencana merevitalisasi pabrik Berlico, anak usaha yang baru saja kami akuisisi. Tapi saat ini perseroan sedang proses feasibility study mencakup luasan area, rencana investasi, maupun sumber dananya. Apabila semua itu rampung, proses pembangunan kami harap sudah bisa dilakukan pada Februari tahun depan," kata Tiur Simamora, Corporate Secretary Sido Muncul kepada wartawan, Selasa.

2015: Kimia Farma Targetkan Laba Bersih Rp 260 Miliar

Kimia Farma Targetkan Laba Bersih Rp 260 Miliar
Badan Usaha Milik Negara PT Kimia Farma (Persero) Tbk menargetkan laba bersih tahun ini sebesar Rp 260 miliar, tumbuh 10,6% dari proyeksi tahun lalu Rp 235 miliar. Menurut direksi perseroan, pertumbuhan laba bersih akan ditopang peningkatan produksi seiring dengan ekspansi serta perbaikan margin.

"Laba bersih sampai akhir tahun lalu belum bisa diinformasikan karena masih dalam perhitungan. Tapi untuk tahun ini kami targetkan Rp 260 miliar," ujar Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma kepada redaksi.

Omset Kalbe Farma Diperkirakan Tak Capai Target

Omset Kalbe Farma Diperkirakan Tak Capai Target
Penjualan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), emiten produsen farmasi, hingga akhir 2014 diperkirakan tidak mencapai target, hanya tumbuh 8%-9% menjadi Rp 17,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 16 triliun. Alasannya, perseroan sebelumnya menargetkan sepanjang 2014 dapat mencetak penjualan meningkat hingga 11%-13% menjadi Rp 18,08 triliun.

Vidjongtius, Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma, mengatakan meski masih finalisasi, penjualan perseroan diperkirakan mencapai Rp 17 triliun sepanjang 2014. "Kami perkirakan Rp 17,0 triliun - Rp 17,4 triliun," tuturnya kepada redaksi.

Biofarma Luncurkan Program Paradigma Hidup Sehat

Perusahaan farmasi milik negara PT Biofarma yang berbasis di Bandung Jawa Barat, meluncurkan program Work-Life Balance (WLB) atau Paradigma Hidup Sehat pada 15 Januari 2015 di Bandung.
 

Program tersebut akan diterapkan kepada seluruh karyawan Bio Farma, yang merupakan suatu konsep kecerdasan moral dan motivasi, yang akan menciptakan keseimbangan dalam bekerja, manajemen diri, motivasi diri, dan tanggung Jawab.

Top Ad 728x90