PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 64% menjadi Rp 82,8 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 50,6 miliar, menurut laporan keuangan perseroan. Kenaikan laba bersih didorong oleh adanya peningkatan pendapatan serta perbaikan profitabilitas terutama margin usaha.

Penjualan obat resep pihak ketiga berkontribusi 49% dari total penjualan perusahaan di semester I 2012. Sementara penjualan obat bebas pihak ketiga berkontribusi 31%. Darya-Varia juga mencatatkan kenaikan jasa maklon sebesar 39% menjadi Rp 15,8 miliar.
Beban pokok penjualan Darya-Varia meningkat 52% menjadi Rp 232 miliar terutama dipengaruhi kenaikan biaya produksi. Di semester I 2012, biaya produksi perseroan naik 38%. Laba kotor perusahaan tetap tumbuh 27,5% meski di tengah pelemahan margin kotor sebesar 395 basis poin. Margin kotor Darya-Varia di semester I 2012 mencapai 62,93%, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu 66,88%.

Darya-Varia Laboratoria menargetkan penjualan pada 2012 mencapai Rp 1,08 triliun, meningkat 12% dibanding penjualan tahun lalu Rp 972 miliar. Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan volume penjualan yang ditopang peningkatan konsumsi obat.
"Peningkatan konsumsi, khususnya di segmen obat resep, akan mendukung pertumbuhan penjualan tahun ini," ujar Charles RB Davis, Wakil Direktur Utama Darya-Varia. Bisnis obat resep merupakan lini bisnis utama perseroan.
Tahun ini Darya-Varia mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 50 miliar-Rp55 miliar. Alokasi belanja modal antara lain digunakan untuk penambahan kapasitas produksi dan utilisasi. (dbs)