PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 64% menjadi Rp 82,8 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 50,6 miliar, menurut laporan keuangan perseroan. Kenaikan laba bersih didorong oleh adanya peningkatan pendapatan serta perbaikan profitabilitas terutama margin usaha.
Romeo L Bato, Direktur Darya-Varia, dalam laporan keuangan perseroan mengatakan pendapatan perusahaan di semester I 2012 mencapai Rp 626 miliar, naik 35% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan penjualan obat resep menopang pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Penjualan obat resep pihak ketiga berkontribusi 49% dari total penjualan perusahaan di semester I 2012. Sementara penjualan obat bebas pihak ketiga berkontribusi 31%. Darya-Varia juga mencatatkan kenaikan jasa maklon sebesar 39% menjadi Rp 15,8 miliar.
Beban pokok penjualan Darya-Varia meningkat 52% menjadi Rp 232 miliar terutama dipengaruhi kenaikan biaya produksi. Di semester I 2012, biaya produksi perseroan naik 38%. Laba kotor perusahaan tetap tumbuh 27,5% meski di tengah pelemahan margin kotor sebesar 395 basis poin. Margin kotor Darya-Varia di semester I 2012 mencapai 62,93%, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu 66,88%.
Perusahaan membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp 4,6 miliar di semester I 2012. Hal itu ikut mendorong laba usaha perusahaan tumbuh 70% menjadi Rp 112 miliar. Kenaikan laba usaha juga didorong perbaikan margin usaha sebesar 361 basis poin menjadi 17,89% di semester I 2012 secara tahunan. Margin bersih Darya-Varia juga tercatat naik 227 basis poin menjadi 13,09% di semester I tahun ini.
Darya-Varia Laboratoria menargetkan penjualan pada 2012 mencapai Rp 1,08 triliun, meningkat 12% dibanding penjualan tahun lalu Rp 972 miliar. Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan volume penjualan yang ditopang peningkatan konsumsi obat.
"Peningkatan konsumsi, khususnya di segmen obat resep, akan mendukung pertumbuhan penjualan tahun ini," ujar Charles RB Davis, Wakil Direktur Utama Darya-Varia. Bisnis obat resep merupakan lini bisnis utama perseroan.
Tahun ini Darya-Varia mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 50 miliar-Rp55 miliar. Alokasi belanja modal antara lain digunakan untuk penambahan kapasitas produksi dan utilisasi. (dbs)