Perkembangan Obat Biosimilar di Dunia (3)

Proses Manufaktur Obat Biosimilar
Proses manufaktur untuk suatu bahan kimia obat berkisar antara 40-50 uji kritis, sedangkan suatu produk obat biologi bisa mencapai uji kritis hingga 250 lebih. 

Produk Obat biologi digunakan untuk penyembuhan skala luas pada gejala penyakit serius, mencakup berbagai sklerosa, kelainan genetika, kekurangan darah merah, kekurangan hormon pertumbuhan dan kanker. Pembuatannya memerlukan suatu prosedur yang sangat kompleks di mulai dengan memodifikasi suatu sel atau micro-organism, dirancang melalui kode urutan turunan protein yang diinginkan.

Karakteristik sel atau micro-organism yang telah terbentuk dipelihara dan digunakan sebagai sumber utama untuk proses produksi. Protein target berkembang dalam suatu bioreactor atau fermentor melalui berbagai langkah/proses pemanenan dengan kepastian tingkat kemurnian yang tinggi, sebelum protein distabilkan dan dirumuskan untuk penggunaan bahan obat.

Rangkaian langkah ini, sangat penting untuk memastikan bahwa produk yang diperoleh hanya menghasilkan stelsel aktip untuk indikasi bahan obat yang diharapkan. Oleh karenanya proses pabrikasi merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pengembangan obat biologi.

Definisi atas proses meliputi identitas atau jenis dari bahan sumber dan proses individu dalam langkah melakukan fermentasi sel, pemurnian protein, proses pendataan dan formulasi obat steril, bahkan sedikit perubahan dalam proses teknis, misalnya pengaturan variasi dalam temperatur, kondisi kultur sel, cara penyimpanan maupun cara pengangkutan dapat mengakibatkan perbedaan yang signifikan dalam pelaksanaan uji klinis yang menyangkut kualitas, keselamatan dan kemanjuran obat biologi bagi pasien.

Kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruhnya dari aktivitas biologi berpengaruh pada potensi produk yang diuji. Netralitas aktivitas biologi sangat potensial, untuk diutamakan guna menjawab isu keselamatan bagi umat manusia.

Dalam proses pabrikasi setiap produk obat biologi menjadi sangat spesifik, sekalipun pada pengembangan produk spesifik tetap melalui acuan standard, test dan pengujian kadar logam serta pengujian lain disesuaikan dengan - bentuk sel untuk memastikan bahwa spesifikasi produk dan proses uji terpelihara secara berkelanjutan, mengingat informasi atas proses produksi dilakukan oleh banyak manufaktur.

Sehingga akan senantiasa terjadi perbedaan dalam proses produksi bagi produsen dalam menghasilkan obat biologi yang sama. Pengetahuan dan pengalaman historis atas standard uji dan uji kadar logam sangat penting untuk memastikan proses biologi yang dilakukan konsisten dan melalui standar mutu yang tinggi.

Kasus Obat Biosimilar
Obat Biosimilar merupakan (follow on version) dari obat biologi . Pengembangan obat biologi dilakukan dengan bebas setelah hak paten yang melindungi produk asli telah berakhir. Obat Biosimilar diciptakan dengan maksud agar memperoleh mekanisme tindakan yang sama dengan obat biologi inovator, namun dengan teknik baru dan dirancang untuk penanggulangan penyakit yang sama sebagaimana produk inovator.

Pertentangan terjadi melingkupi definisi, perijinan dan pemasaran atas obat biosimilar karena adanya pemahaman yang berbeda antara obat biosimilar dan obat bio-generik. Obat generik berbasis pada bahan kimia diidentikan dengan produksi inovator sesuai ketegasan definisi, padahal untuk obat biosimilar tidak bisa diikat oleh suatu aturan definisi mengikat, mengingat keragaman langkah dan proses. 

Artinya setiap manufaktur dalam menghasilkan produk obat biosimilar bisa menggunakan cara-cara yang berbeda mengingat sifatnya yang kompleks, proses-proses alamiah, teknis analisa serta uji klinis yang pasti akan menunjukan perbedaan pula dari hasil yang diperoleh pada produk biologi inovator.

Dari awal proses obat biologi dapat berbeda mulai dari sarana, prasarana dan tantangan kendati dalam langkah peniruan dari proses manufaktur yang sama. Sebagai konsekuensi para ilmuwan berkeyakinan bahwa dalam merancang uji pra klinis dan uji klinis yang diperlukan untuk membuktikan suatu produk obat biosimilar oleh manufaktur lain, dilakukan melalui catatan kepemilikan klinis yang sama sebagaimana yang dimiliki produk inovator.

Aspek Regulasi
Sejak adanya statement bahwa produk biosimilar tidak bisa disetarakan dengan produk obat kimia umum, maka berbagai regulasi terkait tak akan sesuai dengan kondisi definisi produksi obat kimia umum. Regulasi yang transparan harus segera dibuat dengan rinci mendasari ketentuan hukum untuk karakter biosimilar.

Oleh produk karenanya diperlukan suatu prosedur regulasi yang tegas dan transparan, untuk menjamin keselamatan pasien dan melindungi masa depan inovasi bioteknologi industri kesehatan. Di kawasan Eropa, Europabio (Asosiasi Eropa untuk Bioindustri), telah mengingatkan bahwa produk biosimilar selain kondisinya sangat kompleks secara mendalam maka uji validasi lanjutan dan uji biologi selama proses pabrikasi terus diperlukan, berbeda dengan obat berbasis bahan kimia biasa, oleh karenanya Uni Eropa telah melakukan pendekatan melalui jalur legislatif dan regulator untuk memberi persetujuan pada obat biosimilar, setelah hak patent dan data eksklusivitas atas produksi inovator berakhir.

Obat biosimilar dinyatakan lulus dapat diluncurkan ke pasar Eropa setelah sesuai dan lulus uji keselamatan, kemanjuran dan mutu yang didasarkan pada aturan yang berlaku di kawasan Uni Eropa yang pasti dengan kelengkapan dokumen sebagaimana yang ditetapkan oleh EMEA (European Agency for the Evaluation of Medicinal Product)

EMEA telah mengadopsi secara kasus per kasus dalam hal otorisasi mengenai perubahan yang terjadi pada proses manufaktur obat biologi dengan otorisasi aplikasi pemasaran baru untuk produk biosimilar dalam mempertahankan hak untuk memutuskan tingkat uji pra klinis dan data klinis yang termasuk dalam permohonan dimaksud secara kasus per kasus.

Persetujuan atas permohonan obat biosimilar harus diatur dan dilengkapi oleh data ilmiah serta reaksi atas keselamatan pasien dan kebutuhan medis, dengan catatan proses persetujuan ini harus setimbang perlakuannya dengan proses pada produksi inovator.

Bulan Juni 2007 lalu kembali pihak berwenang di UniEropa menyetujui diluncurkannya obat biosimilar sebagai pengembangan dari obat biologi buatan Amerika yang telah dinyatakan habis masa patennya, dengan merekomendasikan pemasaran tiga jenis obat baru sejenis untuk penyembuhan anemia, kanker atau penyakit ginjal.

Ketiga obat biosimilar yang direkomendasikan oleh EMEA tersebut untuk dipasarkan di Eropa adalah:

- Binocrit (Epoetin alfa), dari Sandoz Gmbh; 
- Epoetin alfa Hexal (Epoetin alfa), dari Hexal Biotech Forschungs Gmbh; dan 
- Abseamed (Epoetin alfa), dari Medice Arzneimittel Pütter GMBH& Co.

Sedangkan di Amerika, kongres masih terus berkutat melanjutkan perjuang untuk mencari jalan keluar penetapan dari FDA untuk menyetujui penggunaan follow-on protein obat biologis.

Pokok-pokok Rangkuman
Teknologi moderen dan proses ilmiah lanjutan telah membuka kesempatan baru dalam upaya penanggulangan penyakit manusia. Lebih dari 350 jenis obat bioteknologi dan vaksin sekarang ini, sedang dilakukan uji pra klinis dan uji klinis terbaru dengan maksud untuk menawarkan pilihan pada pasien sebagai bentuk perawatan baru yang mempunyai harapan baru dalam obat bioteknologi untuk penanggulangan penyakit dalam proses penyembuhan yang telah dilakukan sebelumnya melalui berbagai jenis obat kimia.

Bioteknologi menghadirkan suatu kesempatan yang pantas dipertimbangkan, sekaligus merupakan tantangan dan risiko serta kompleksitas yang terkait dengan proses pengembangan dan pembuatannya. Obat biologi diproduksi oleh proses bio-synthetic, yang cukup kompleks dan tidak mudah direproduksi. Mempunyai potensi penyebab immunogenik pada tubuh, berarti pula bahwa jenis obat dimaksud berpengaruh pada protein tubuh, serta akan menjadi tidak efektif atau malah berkemampuan menjadi lebih kuat.

Untuk pemahaman lebih mendalam sangat penting bahwa semua percobaan dan berbagai uji produk harus dilaksanakan dengan standard yang sama diberlakukan pada semua jenis obat biosimilar tanpa pengecualian.

Berpedoman pada alasan efisiensi diluncurkannya obat biosimilar dapat menjadi alternatif pilihan yang lebih murah dari produk inovator dan kenyataannya produk biosimilar dapat menunjang ketersediaan obat bagi pasien dan medical professional kendati harus melalui dorongan bioteknologi.

Kebutuhan obat dengan tingkat keamanan yang memadai menjadi suatu keharusan dan tentunya harus dilakukan melalui berbagai uji yang sahih yang dapat menghilangkan keraguan bagi pasien. (erw)

previous  |

Top Ad 728x90