Who's The Next Best Seller?
3. BLOOD PRESSURE
Di AS, tekanan darah tinggi sudah menjadi norma bagi mereka berusia lanjut, dua per tiga warga AS berusia 60 tahun atau lebih tua mengalami kondisi itu. Ini salah satu 'tulah' kesehatan yang paling umum di negara itu, dan memiliki dampak yang sama pada pria dan wanita.
Menurut CDC, secara keseluruhan, 29% orang dewasa usia 18 tahun atau lebih menderita hipertensi, sekitar 7% dari mereka tidak tahu bahwa mereka sedang mengidapnya. Sementara 68% dari mereka dengan kondisi yang telah berobat untuk mengatasi tekanan darah mereka. Itu sebabnya belanja untuk obat tekanan darah diharapkan mencapai US$ 21,4 milyar tahun ini, menurut data Thomson Pharma.
Tekanan Darah Tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Fakta dan angka CDC tidak termasuk tambahan 28% dari populasi orang dewasa AS yang telah mengalami prahipertensi, sebuah diagnosa yang meningkatkan kemungkinan seseorang akan mengalami tekanan darah tinggi.
Tekanan Darah Tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Fakta dan angka CDC tidak termasuk tambahan 28% dari populasi orang dewasa AS yang telah mengalami prahipertensi, sebuah diagnosa yang meningkatkan kemungkinan seseorang akan mengalami tekanan darah tinggi.
Obat Tekanan Darah terlaris adalah Novartis AG yakni Diovan. Diperkirakan 2009 lalu penjualannya sekitar US$ 5,9 milyar, menurut data Thomson Reuters. Tapi jumlah itu bisa turun drastis saat paten berakhir pada 2012. Yang besar lainnya dalam kategori blood pressure drugs adalah Cozaar dari Merck & Co dengan penjualan tahun 2009 diprediksi sekitar US$ 4,4 milyar. Patennya akan berakhir pada 2012.
Berpotensi Blockbuster
Meskipun beberapa masalah yang telah diajukan terkait efek samping, terutama pada dosis tinggi, kandidat obat penurun tekanan darah yang akan datang adalah biofarmasi dari Gilead Sciences Incdisebut Darusentan.
Pada Mei lalu, perusahaan itu mengumumkan data dari salah satu dua uji coba klinis Fase III calon obat untuk pasien dengan hipertensi resisten. Obat itu menunjukkan kemajuan signifikan dalam kedua sistolik dan diastolik tekanan darah vs plasebo. Diperoleh Tahap III riset kedua mengembalikan data efikasi dan tidak menimbulkan masalah baru, obat itu bisa mendapatkan persetujuan FDA pada awal 2011.
4. IMMUNE SYSTEM BOOSTERS/SUPRESSANTS
Salah satu kategori raksasa dari obat-obat yang mencakup segala sesuatu dari vaksin yakni obat anti-rejection transplant disebut immunomodulators, obat yang baik merangsang sistem kekebalan tubuh. Immunomodulator yang saat ini sedang dikembangkan adalah senyawa biofarmasi, seperti rekombinan protein dan peptida, antibodi monoklonal, dan vaksin yang digunakan untuk melawan beberapa kondisi dan jenis penyakit, termasuk beberapa jenis kanker.
Setidaknya, sebagian terbesar obat dalam kategori ini dirancang untuk pengobatan arthritis, penyakit penyebab utama kecacatan separuh dari mereka berusia lanjut di AS. Menurut CDC bahwa jumlah orang usia 65 tahun atau lebih yang memiliki gejala radang sendi atau sendi kronis akan meningkat hampir dua kali lipat dari 21,4 juta pada 2001 menjadi US$ 41.4 juta pada 2030, karena akan lebih banyak orang hidup dalam usia lebih lama.
Sekitar US$ 20,7 milyar diperkirakan dibelanjakan untuk perangsang sistem kekebalan pada 2009. Salah satu imunomodulator terlaris dari semua jenis adalah Humira dari Abbott Laboratories Inc yang bekerja untuk mematikan respon inflamasi pada tubuh pasien dengan penyakit arthritis dan crohn. Humira itu didesain menggunakan jenis sel tertentu kekebalan tubuh manusia, yang merupakan klon dari single parent cell.
Immunomodulator yang juga populer dan bersaing adalah Remicade dari Johnson & Johnson yang diharapkan mencapai sales sekitar 4,3 milyar tahun ini, dan Amgen Inc dan Wyeth memiliki Enbrel, dengan sales yang diharapkan sekitar US$ 3,4 milyar.
Berpotensi Blockbuster
Perusahaan yang menjadi perhatian dikategori obat immunomodulation adalah ARRAY BioPharma Inc, yang memiliki lima kandidat total inhibitor MEK, yang pada nantinya berpotensi merebut pasar kategori obat kanker dan rheumatoid arthritis ARRY-162 dan ARRY-300.
Kandidat ARRY-162, saat ini dilakukan uji coba fase II pada 200 pasien dengan rheumatoid arthritis. Sejauh ini, calon obat itu telah bekerja dengan baik, tanpa ada pasien menghentikan uji coba yang disebabkan oleh masalah yang merugikan. Data efikasi dalam uji coba itu diharapkan dirilis pada bulan September, sebuah momen yang memberi pengaruh yang positif pada nilai saham perusahaan.
Sementara itu, saat yang sama ARRAY juga tengah melakukan uji coba fase I pada ARRY-300 rheumatoid arthritis, dan pada pertengahan Juli, perusahaan biofarmasi ini mengajukan aplikasi investigasional sebagai obat baru untuk ARRY-162, untuk uji coba fase I mengantisipasi kanker.
5. ASTHMA
Salah satu jenis trauma yang banyak membawa orang mengunjungi dokter di ruang darurat adalah serangan asma. Alasannya sangat sederhana; "bernapas adalah kebutuhan yang paling penting dalam hidup." CDC mengatakan bahwa sekitar 7,3% dari orang dewasa dan 9,1% anak kini menderita serangan asma. Ini merupakan penyakit pernapasan paling umum selain sinusitis.
Pada 2004, data terbaru dari CDC yang tersedia mencatat, sebesar 4,2% orang di AS memiliki paling sedikit satu serangan asma. Menurut Thomson Pharma penyakit ini menyebabkan hampir dua juta pasien masuk unit gawat darurat dalam setahun, dan puluhan ribu pasien lainnya kehilangan waktu sekolah dan bekerja. Itu alasan bahwa sekitar US$ 20,2 milyar akan dibelanjakan untuk obat asma di AS tahun ini.
Obat asma paling sering diresepkan adalah Advair dari GlaxoSmithKline dengan penjualan diperkirakan mencapai US$ 7,4 milyar. Obat ini bekerja untuk meningkatkan fungsi paru-paru dengan melonggarkan saluran napas dan anti radang. Obat lain yang populer adalah Singular, dari Merck & Co. Indikasi obat ini membantu memblokir sinyal genetik pemicu penyempitan saluran napas.