10 Kondisi Medis Paling Top (1)

Who's The Next Best Seller?
Data Safety & Efficacy sangatlah penting bagi calon obat. Tapi apa yang benar-benar membuat obat potensial menjadi sangat menarik? Apakah data yang akurat dari jenis perawatan berbasis bioteknologi terbaru? 

Ataukah pasarnya yang sangat besar, juga menarik perhatian? Thomson Pharma didukung oleh situs BioHealthInvestor.com, 247wallst.com, berupaya menemukan kandidat biofarmasi paling menjanjikan dari perusahaan bioteknologi dan farmasi melalui studi 10 terbesar kondisi medis/pola penyakit yang paling lazim diderita warga Amerika Serikat (AS).

Riset ini dilakukan olah Thomson Pharma dengan meninjau ulang data dan proyeksi pendapatan pada 745 obat resep. Dimulai dengan mengidentifikasi penjualan teratas setiap obat, 10 Kondisi Medis Paling Top, selanjutnya memperhatikan kemajuan kandidat obat yang paling menjanjikan dan berpotensi menggeser pemimpin pasar di masa mendatang. Dari semua jenis produk penantang dapat dengan mudah menjadi obat berstatus blockbuster, yang berarti mengantongi omset tahunan mencapai US$ 1 Milyar bahkan lebih. 

Berikut adalah 5 dari 10 kondisi medis dan obat-obat yang akan ngetop di AS. Mereka merupakan obat berbasis biotek terbaru, yang diprediksi omsetnya akan melejit menandingi obat teratas saat ini;

1. CHOLESTEROL FIGHTERS 
Benar bila olah raga, upaya menurunkan berat badan, menghindari lemak, terdengar akrab di telinga kita. Jutaan warga di seluruh dunia dan AS telah berupaya melakukannya sampai pada tingkat tertentu, namun nyatanya kolesterol mereka masih belum turun pada level yang wajar. Itu sebabnya obat penurun kolesterol menduduki posisi teratas dari obat yang banyak diresepkan oleh dokter di AS.

Menurut estimasi Thomson Pharma, jenis obat penurun kolestrol ini diperkirakan akan menghasilkan penjualan mencapai US$ 27,4 milyar di AS tahun 2010. Obat Penurun Kolesterol menegaskan sebagai obat lifestyle dengan omset paling tinggi di sana.

Sebuah artikel yang terbit pada Journal of Medicine di AS pada Juni 2009 menyatakan bahwa saat ini masyarakat AS memiliki kesehatan lebih buruk dibanding 18 tahun silam. Lingkar pinggang orang AS makin melebar, aktifitas fisik kian menurun, begitu juga pola makan makin tidak sehat. Itu sebabnya para dokter disana cenderung meresepkan obat seperti statin untuk pasien berusia 25-29 tahun. Obat-obatan telah dipilih untuk menekan kolesterol, menurunkan resiko penyakit jantung.

Di masa datang, bahkan pasien dengan kolesterol normal dapat diberi resep statin. Sebuah studi dari American Heart Association pada November 2009 menunjukkan bahwa statinCrestor dari AstraZeneca secara dramatis telah menurunkan angka kematian akibat serangan jantung dan stroke pada pasien dengan kadar kolesterol yang baik, alasannya, tinggi tingkat penyakit jantung juga terkait dengan protein.

Sekitar 34 juta orang di AS yang akan memanfaat-kan statin untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Tapi jumlah yang potensial ini bisa meningkat lagi hingga 10 juta jika memakai data terbaru. Suatu jumlah yang fantastis.

Obat terkemuka di kategori ini adalah Lipitor dari Pfizer Inc, pangsa pasarnya sekitar 41%, dan diharapkan penjualan mencapai 11.2 milyar dollar tahun ini. Pesaing di kategori ini adalah Crestor, diproyeksikan penjualan sebesar $ 4,9 milyar. Anti kolestrol Zetia, obat non statin milik Merck ini diproyeksikan penjualan sebesar 2,1 milyar dollar. 

Berpotensi Blockbuster 
Kandidat obat penurun kolesterol yang kini ngetop sebagai biofarmasi potensial yakni Lomitapide dari Aegerion Pharmaceuticals. Ini adalah obat molekul kecil yang bekerja untuk menurunkan kadar koles-terol dan dan trigliserida dalam darah dengan membatasi produksi lipoprotein dari usus dan hati.

Aegerion Pharma secara privat telah merilis data sementara Fase III untuk Lomitapide ini Juni 2009 lalu. Dari pasien yang diteliti, Lomitapide menekan kolesterol hingga 44%. 

2. INSULIN AND DIABETES TREATMENTS 

The U.S. Centers for Disease Control mengatakan bahwa di AS pada 2007 sebesar 116 milyar dihabiskan untuk obat diabetes. Karena seperempat dari 23,6 juta orang tidak sadar bahwa mereka terkena diabetes. Penjualan obat ini akan segera naik melalui program reformasi kesehatan yang diusulkan.

Bagi kebanyakan penderita diabetes, mereka mem-butuhkan insulin atau obat lainnya setiap hari.  Menurut data Thomson Pharma, pada 2009 diperkirakan pengeluaran untuk diabetes treatment mencapai US$ 23,3 milyar. Sebagian besar orang AS didiagnosa dengan penyakit ini mengalami diabetes Tipe 2, suatu kondisi dimana tingkat insulin meningkat karena tubuh gagal menggunakannya dengan baik.  Seiring waktu, penyakit ini menyebabkan kerusakan pada organ tubuh mata, ginjal, saraf dan jantung.

Ini adalah alasan mengapa diabetes jadi penyebab utama ke tujuh kematian di dunia. Pengobatan sehari-hari merupakan fakta kehidupan bagi sebagian besar pasien dengan diabetes Tipe 1, yang dulu disebut diabetes anak-anak. Itu artinya milyaran profit bagi perusahaan farmasi yang meng-obati pasien dengan diabetes Tipe 2.

Obat diabetes dengan omset terbaik adalah Lantus produk dari Sanofi-Aventis dengan sales di 2009 sekitar US$ 4 milyar. Namun saat ini, obat yang bisa mengalahkan insulin jangka panjang mungkin dari NovoNordisk. 

Berpotensi Blockbuster 
Pendatang baru yang mungkin akan melejit, adalah calon obat inhalable biopharmaceutical insulin dari Mannkind Corp disebut Afresa. Memang benar bahwa insulin inhalable dalam pengembangan telah memiliki masalah sejak awal. Tapi stock - MannKind baru-baru ini tercatat tinggi sepanjang 52 minggu terkait data studi Afresa. 

Studi tahap akhir oleh Valencia perusahaan yang berbasis di California mengatakan kinerja Afresa terbukti dapat dibandingkan dengan injeksi insulin. Afresa, mungkin akan menjadi produk yang disetujui. Salah satu pesaing yang memungkinkan adalah Pfizer Inc, yang mulai mengalihkan pengguna Exubera (insulin-hirup) kepada produk eksperimental MannKinds. Pfizer sendiri menarik Exubera dari pasar di tahun 2007 setelah melihat penjualannya surut.

| next page |

Top Ad 728x90