PT GCM : Integrated Raw Material Logistic Services

PT Global Chemindo Megatrading
Krisis tahun 2008 lalu sempat menempatkan industri farmasi pada situasi yang sulit.  Tampaknya situasi ini masih membayangi industri farmasi di 2010.  Padahal 99% bahan baku farmasi masih berasal dari impor. Di lain pihak tuntutan ketersediaan obat murah berkualitas makin mendesak.  Lalu apa solusi dari para distributor bahan baku? PT Global Chemindo Megatrading punya jawabannya.

Di tengah krisis ekonomi 2008 itu, tampaknya perusahaan-perusahaan di bawah Kalbe Group tidak banyak mengalami kesulitan. Mereka mampu melalui krisis itu dengan baik, bahkan menunjukkan kinerja yang memuaskan.

PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPM). Misalnya, di 2007 berhasil mengantongi penjualan bersih Rp 6,4 Triliun, bertumbuh 15,3 %.  Di Tahun 2008 mencapai Rp 7,4 Triliun, bertumbuh 15,6 %.  Sementara di 2009 yang baru lalu tercatat (unaudited) Rp 8.3 Triliun bertumbuh 12.2 %. Bagi EPM, salah satu anak perusahaan Kalbe Group, tahun 2007 adalah saat bersejarah. Perusahaan ini telah menancapkan milestone dengan mendirikan dua perusahaan sekaligus, salah satunya adalah PT Global Chemindo Megatrading (GCM).

Pendirian GCM ini merupakan fase lanjutan bagi EPM untuk memperkuat sumber daya di bidang logistik dan distribusi dengan mengkonsentrasikan penjualan bahan baku dibawah bendera anak perusahaannya.

Praktis, sejak Oktober 2008, GCM yang sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan “Enseval” atau “RMT” di sektor bahan baku ini, memulai kegiatan bisnisnya secara independen dan bertumbuh pesat sebagai penyedia bahan baku bagi industri farmasi, makanan & minuman, veteriner dan industri kosmetika & toiletries terkemuka di Indonesia. Ini dibuktikan dengan membukukan penjualan bersih 2009 sebesar Rp 681 Miliar (unaudited).

Membangun Kekuatan Inti
Saat ini GCM makin gencar memperluas dan memperdalam cakupan pasarnya di dunia farmasi. Selain menyuplai bahan baku untuk Kalbe Group, perusahaan yang dipimpin oleh Widodo Soetjipto ini gencar menjalin kerjasama dengan industri farmasi lainnya.Presdir GCM ini menjelaskan, perusahaannya memiliki jaringan luas baik prinsipal maupun customer. Ini merupakan implementasi dari tagline perusahaan, yakni menjadi "reliable partner in raw material business". Partner disini adalah prinsipal dan pelanggan. Komitmen yang tinggi dari GCM untuk menjadi pilihan utama pelanggan didukung sepenuhnya oleh seluruh perusahaan eksportir bahan baku GCM yang reputable.

Selanjutnya ia mengatakan,"Reliabilities yang ditawarkan GCM ke customer antara lain dalam hal kualitas bahan baku, ketepatan jumlah barang yang terkirim, ketepatan waktu dalam pengiriman, service yang terpercaya dan tentunya harga yang dapat diandalkan competitive-nya terlebih bila dibandingkan dengan kualitas prima layanan GCM”.

Di saat yang sama Mulia Lie, Deputy Director PT GCM menambahkan, “Kami hanya memilih bekerjasama dengan para prinsipal yang berkomitmen tinggi pada mutu. Demi kualitas itulah, kami membangun gudang penyimpanan dengan standar internasional. Ini jadi bagian dari komitmen kami dalam menyediakan produk berkualitas."

Hal ini diwujudkan dengan penyediaan infrastruktur gudang berkapasitas lebih dari 8.000 palet atau sekitar delapan juta kg, lengkap dengan coolroom berkapasitas 700.000 kg yang terpisah untuk beta lactam produk, non beta lactam dan produk-produk berbahaya.

Adapun gudang yang dimaksud berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, dan telah memenuhi standar sertifikasi ISO 9001:2008 serta standar Good Distribution Practices, hasil audit yang dilakukan oleh JAS-ANZ. 

Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Terkini
Komitmen GCM sebagai penyedia bahan baku farmasi yang handal, diperkuat dengan penggunaan ERP (Enterprise Resource Planning) System dari Oracle, sebuah sistem teknologi informasi terkini.

Di tahun 2009, GCM mengembangkan e-business Global Sytem (eGS). Sistem ini dibangun bertujuan untuk lebih mengoptimalkan kualitas layanan bagi para pelanggannya. Ini merupakan sistem paperless yang serba otomatis.

Dikembangkan dengan mengadopsi Vendor Managed Inventory (VMI). Dengan sistem ini, pelanggan cukup hanya memberi informasi pemakaian (melalui template yang tersedia), selanjutnya ebusiness GS ini, secara otomatis akan menghitung jumlah dan kapan pengiriman dilakukan untuk replenish barang tersebut. Dengan sistem ini pelanggan dengan mudah dapat men-download informasi-informasi yang dibutuhkannya.

Di masa mendatang, tuntutan dunia usaha farmasi semakin tinggi. Untuk itu GCM selalu berupaya mengem-bangkan solusi strategis memenuhi tuntutan pelanggan.

Sambil menutup perbincangan yang sangat menarik ini, Widodo Soetjipto berkomitmen, “Kami akan terus memastikan ketersediaan pasokan bahan baku dengan kualitas tinggi untuk para pelanggan." (erw)


Top Ad 728x90