OneMed mempertegas kekuatan produk dalam negeri.
Bidang pelayanan kesehatan di tanah air saat ini
menghadapi berbagai tuntutan, baik dari aspek regulasi dan persyaratan keamanan
mutu, juga di sisi lain tuntutan atas kemudahan akses masyarakat pada layanan
kesehatan yang murah dan berkualitas, karena sebagian besar masyarakat kita
mengupayakan kesehatannya dengan cara membayar sendiri (out of pocket).
Tentu situasi ini tidaklah mudah dihadapi oleh provider
produk dan layanan kesehatan dalam negeri. Pada kenyataannya para produsen alat
kesehatan membutuhkan upaya ekstra untuk memenuhi tuntutan itu.
Menurut Direktur Utama PT Jayamas Medica Industri dr
Jemmy Hartanto, sebagai penyedia alat kesehatan (alkes) banyak persyaratan yang
harus dipenuhi dalam mengembangkan produk agar memenuhi standar yang di
persyaratkan oleh regulator. Produk-produk alat suntik yang diproduksi Jayamas
dengan brand OneMed yang kini banyak dipakai pada lingkup pelayanan
kesehatan di tanah air merupakan salah satu wujud keberhasilan Jayamas dalam
meningkatkan utililitas pabrik.
Jemmy Hartanto mengatakan, "Jayamas memproduksi disposable
syringe dengan beragam variasi di bawah payung brand yakni
OneMed."
Ia menambahkan, "Alat suntik dengan merek OneMed
saat ini telah banyak dipakai di sebagian besar unit pelayanan kesehatan.
Penggunaannya sangat bervariasi mulai dari pelayanan imunisasi, kontrasepsi,
suntikan vitamin, obat, pengambilan darah di laboratorium dan yang lainnya
Para pelaku pelayanan kesehatan sebagian besar
berpendapat bahwa saat ini pelaksanaan patient safety dalam hal pemakaian alat
kesehatan menunjukkan tren yang semakin membaik. Dalam pemakaian peralatan
suntik, banyak terjadi perubahan yang didorong oleh regulasi yang menyerukan “one
syringe for one patient”. Tren ini akan terus meningkat dibanding
tahun-tahun sebelumnya. Karena regulasi ini terbukti mampu menurunkan
risiko-risiko pemakaian pada alat suntik yang tidak benar.
Saat ini rasio kebutuhan minimal untuk alat suntik di
tanah air bisa dua kali lipat dari jumlah penduduk per tahunnya, atau ada
referensi yang mengatakan lima kali jumlah penduduk.
Menurut Jemmy, sejak tahun 2000, Jayamas telah membangun cleanroom
untuk perakitan alat suntik dan mengemasnya dengan blister packing.
Proses sterilisasinya dilengkapi dengan fasilitas Etylene Oxide Gas (EO
Gas). Saat ini produk spuit yang dihasilkan Jayamas sudah lengkap, dengan
variasi ukuran mulai dari 1 cc, 2,5 cc, 3 cc, 5 cc, 10 cc, 20 cc, 50 cc
termasuk enema syringe, feeding syringe dan irrigation syringe,
dengan merek OneMed.
Ia mengatakan,"Pada tahun 2007, kami telah
mengakuisisi merek Stera dan memindahkan fasilitas produksi yang ada di
Cikampek ke Krian Sidoarjo Jawa Timur. Di lokasi yang baru itu kami memulai
memproduksi Stera kembali, yang selama dua tahun menghilang dari
pasar."
Jayamas tidak berhenti sampai disitu, Jemmy mengungkapkan
bahwa perusahannya juga telah melakukan peremajaan mesin-mesin. Dan memproduksi
mulai dari biji plastik sampai produk jadi spuit. Kendati demikian, Ia
mengaku jarum suntiknya masih diimpor dari perusahaan asal Jepang.
Perusahaannya mempercayakan kualitas jarum suntik itu
pada perusahaan Jepang, karena kualitas produknya memenuhi standard,
selain itu jarum suntiknya tajam sehingga pasien tidak merasakan sakit ketika
menerima suntikan. Ini wujud dari komitmen Jayamas memenuhi tuntutan di lingkup
pelayanan kesehatan.
"Kami punya ambisi menjadi market leader di
kategori alat suntik. Kontribusi produk-produk OneMed saat ini meraih 30% dari
total pasar domestik. Tersebar di berbagai rumah sakit pemerintah maupun
swasta, puskesmas, dokter dan bidan praktek," ujar Jemmy.
Produk syringe yang kami produksi telah memenuhi
standar ISO 13485, ISO 7886-12005 dan SNI 16644-2002. Semuanya hanya digunakan
untuk sekali pakai, dan selanjutnya harus dimasukkan ke dalam safety box
atau sharp container untuk dimusnahkan dengan memakai incenerator yang
telah dimililiki oleh setiap rumah sakit, atau puskesmas besar. Dengan demikian
mencegah cross infection.
Produk-produk bermerek Stera dan OneMed
telah memenuhi standar minimal tingkat komponen dalam negeri (TKDN), dan sudah
mencapai 46,73 %, dimana persyaratan untuk pemakaian komponen produksi dalam
negeri adalah 40%, sesuai dengan Perpres No 54 Tahun 2010 dan Inpres No 2,
Tahun 2009 tentang Penggunaan Produksi Dalam Negeri.
Melihat pasar alat suntik saat ini yang tumbuh semakin
besar, Jemmy optimis mengatakan, tahun ini Jayamas menargetkan pengembangan
utilitas pabriknya. "Ini dilakukan untuk meningkat kapasitas produksi.
"Kami mematok target produksi tahun ini mencapai 200 juta syringe
dengan beragam ukuran. Ini akan menjadi prestasi luar biasa, karena akan
meningkatkan kontribusi produk kami di pasar dalam negeri."
Sudah masanya masyarakat kita memberikan kepercayaan pada
produk dalam negeri untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan nasional.
"OneMed berkomitmen terus men-deliver
kualitas dalam produk yang terjangkau oleh masyarakat, jadi cintailah produk
Indonesia, gunakan produk lokal yang berkualitas dan memenuhi standar yang
dipersyaratkan," tutur Jemmy Hartanto.
Head Office
OneMed Building
Kompleks Darmo Park II Blok IV No. 14-15 Jl. Mayjen Sungkono Surabaya, Jawa Timur Indonesia. Telp. 031-5672236, Fax.: 031-5688912
Kompleks Darmo Park II Blok IV No. 14-15 Jl. Mayjen Sungkono Surabaya, Jawa Timur Indonesia. Telp. 031-5672236, Fax.: 031-5688912
Factory
Jl. By Pass Km. 28, Desa Sidomojo, Krian Sidoarjo 61262, Jawa Timur - Indonesia.
Jl. By Pass Km. 28, Desa Sidomojo, Krian Sidoarjo 61262, Jawa Timur - Indonesia.
Telp. 031-8982349, 8985269 Fax.: 031-8985268,
sales@onemed.co.id, www.onemed.co.id