FDA Setujui Pengembangan Bedaquiline

MENJAWAB KEMUNCULAN 500 RIBU KASUS TUBERKOLOSIS BARU

Resistensi terhadap obat-obatan Tuberkolosis (TB) telah menjadi isu kesehatan global. Setiap tahunnya terjadi hampir 500 ribu kasus TB baru, dengan angka kematian sebesar 150 ribu per tahun. 

Pengobatan TB yang tersedia saat ini melibatkan upaya terapi selama 2 tahun dengan menggunakan banyak kombinasi obat-obatan yang berpotensi menyebabkan resistensi dan efek sampingyang sangat serius seperti gangguan kejiwaan dan pendengaran, dengan presentase kesembuhan sekitar 65%. 

Demi menjawab situasi yang 'genting' ini Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) menyetujui pengembangan bedaquilinesebagai obat baru untuk mengatasi Tuberkulosis (TB). Bedaquiline adalah satu-satunya obat TB terbaru yang dikembangkan dalam lebih dari 50 tahun terakhir.

Pengembangan obat baru untuk memberantas TB ini bekerja lebih “halus” pada pasien yang saat ini mengalami resistensi obat-obatan TB. Obat ini dapat membantu upaya menurunkan angka kematian penderita TB akibat resistensi obat, serta meningkatkan kualitas kehidupan pasien yang saat ini tidak hanya harus menjalani serangkaian pengobatan kompleks selama 2 tahun, dan mengalami berbagai efek sampingnya.
Dalam siaran pers 19 September 21012, Dr. Grania Brigden, Penasehat Program TB Access Campaign Dokter Lintas Batas (MSF) menjelaskan, "Obat baru ini harus diproduksi dengan harga yang terjangkau bagi negara-negara berkembang dimana mayoritas penderita TB. 

FDA telah menunjuk Janssen Research & Development, LLC, anak perusahaan Johnson & Johnson, untuk mengaplikasikan pengembangan obat baru bedaquilin, terdaftar dengan kode TMC207. Obat ini diharapkan akan meningkatkan upaya pengobatan penyakit paru-paru serta masalah resistensi obat-obatan TB secara terpadu di kalangan orang dewasa, sebagai bagian dari terapi kombinasi.

Persetujuan final FDA terhadap bedaquiline ini diharapkan bisa tercapai dalam 6 bulan ke depan. Upaya pengembangan obat-obatan baru TBC dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun terakhir ini juga sangat minim, dengan hanya mengandalkan dua obat anti resistensi masih dalam penelitian. Bedaquilin, salah satunya, yang sebelumnya dikenal dengan nama TMC-207, telah diusulkan oleh Janssen/ Johnson&Johnson kepada FDA, serta delaminid (dulunya dikenal dengan nama OPC-67683), yang dimasukan oleh Otsuka, Jepang kepada European Medicines Agency untuk disetujui. 

Namun demikian, bedaquiline masih memerlukan penelitian menyangkut cara memadukannya kedalam rejimen pengobatan yang ada saat ini, demi mencegah resistensi obat.  Bedaquiline saja tidak akan bisa menyembuhkan TBC, sehingga memerlukan campuran atau “cocktail” dari sejumlah obat-obatan lain yang saat ini sedang dipakai untuk membasmi mycobacterium TBC.

Secara berkala FDA memberikan prioritas peninjauan terhadap obat-obat penting untuk penyakit-penyakit yang terapinya belum tersedia alternatifnya atau masih sangat minim. Prioritas peninjauan ini bermanfaat menawarkan opsi pengobatan dan medikasi alternatif. Bedaquiline merupakan sejenis diarylquinoline yang ditemukan oleh para ilmuwan di perusahaan Janssen R&D.

Pemberian prioritas peninjauan oleh FDA ini merupakan pengakuan terhadap rendahnya hasil penanganan TBC oleh rejim obat-obatan yang tersedia saat ini, yang berkembang lebih kompleks sejak munculnya ribuan kasus resistensi obat-obatan TBC. 

Walaupun peran bedaquilin telah teridentifikasi, namun sejauh ini belum dapat dipastikan sejauhmana kemanjuran bedaquilin dalam memperkuat dan memperbaiki rejimen obat-obatan TBC yang dipakai saat ini. Dibutuhkan penelitian untuk memastikan cara terbaik penggunaannya demi mencegah kemunculan kembali kasus-kasus resistensi obat-obatan TBC dimasa mendatang.(dbs).

Top Ad 728x90