PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tengah menyiapkan dua anak usahanya untuk 'melantai' ke bursa saham pada tahun depan. Direktur Utama RNI, Ismet Hasan Putro, mengungkapkan kedua anak usaha yang akan dibawa ke bursa saham itu ialah PT Phapros dan PT Perkebunan Mitra Ogan.
Dia menjelaskan alasan membawa kedua anak usaha ke bursa saham adalah untuk memenuhi kebutuhan permodalan dan meningkatkan good corporate governance.
"Kami sudah tunjuk konsultan untuk penjaminan emisi. Rencananya, 25% dari saham masing-masing perusahaan kita lepas. RNI tetap akan menjadi mayoritas," ujarnya.
Phapros bergerak dalam bidang farmasi dan alat kesehatan, sementara Mitra Ogan bergerak pada usaha perkebunan sawit di Sumatra Selatan. Dana yang diharapkan Phapros dari IPO tersebut minimal 250 miliar rupiah.
Sebelum IPO, Phapros diharapkan menyelesaikan akuisisi PT Rajawali Banjaran, perusahaan produsen kondom dan sarung tangan plastik yang juga anak usaha RNI. Akuisisi horizontal itu diharapkan tuntas sebelum akhir 2013, untuk selanjutnya melakukan IPO.
Sementara itu, dana hasil IPO Mitra Ogan ditargetkan mencapai sekitar satu triliun rupiah yang akan digunakan antara lain untuk memperluas areal perkebunan. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat dana internal perusahaan dalam upaya membuka lahan baru, penanaman sawit baru dalam 6-7 tahun ke depan.
"Nanti IPO akan melihat situasi pasar. Bisa saja tidak keduanya, tergantung antusiasme pasar, terutama terkait dengan sektor perkebunan dan farmasi," ujar dia.
Menggenjot Bisnis Retail
BUMN itu juga tengah merambah bisnis retail dengan membuka jaringan gerai pada tahun 2013 sebanyak 150 titik Rajawali Mart dan 100 unit Waroeng Nusantara. "Untuk tahap awal, jaringan gerai RNI akan dibangun di Jawa, Bali, dan Lombok. Sementara, hingga saat ini, sudah terdapat 15 gerai Rajawali Mart di Denpasar, Bali, dan 1 gerai Waroeng Rajawali di Jakarta," ungkap dia.
Rajawali Mart merupakan gerai seperti toko kelontong pada umumnya, sementara Waroeng Rajawali memiliki keistimewaan karena menjual produk-produk unggulan yang dimiliki oleh BUMN.
"Kami juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia, di mana gerai tersebut dapat didirikan di setidaknya 48 stasiun kereta api," ujar Ismet.
RNI juga membuka peluang kerja sama dengan BRI, Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Angkasa Pura, termasuk hotelhotel milik BUMN. Sebagai bisnis baru yang digeluti RNI, diharapkan selama tahun 2013 gerai Rajawali meraih pendapatan 5 miliar-10 miliar rupiah. (*)
Simak juga : RNI Targetkan 250 Gerai Retail di 2013
Corporate, News Update
RNI Siapkan Dua Anak Usahanya Go Public
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tengah menyiapkan dua anak usahanya untuk 'melantai' ke bursa saham pada tahun depan. Direktur Utama RNI, Ismet Hasan Putro, mengungkapkan kedua anak usaha yang akan dibawa ke bursa saham itu ialah PT Phapros dan PT Perkebunan Mitra Ogan.