The Quality Standard of Many Eurpean Companies

PT Actavis Indonesia - Equal or Better?   Tidak ada alasan untuk berhenti bagi Actavis Indonesia dalam mewujudkan visinya. Berbagai jurus berseri dikembangkan oleh perusahaan farmasi terdepan di sektor manufaktur serta penjualan obat generik global ini. Sungguh suatu rangkaian panjang strategis ini telah menjadi komitmen PT Actavis Indonesia.

Serangkaian strategi jangka panjang itu dipacu dengan investasi besar 16 juta euro. PT Actavis Indonesia yang merupakan bagian Actavis Global perusahaan farmasi terkemuka di dunia baru-baru ini meraih sertifikat European GMP. 

Perusahaan yang kemajuannya selama ini dikawal oleh Thomas Runkel, President Director PT Actavis Indonesia telah mendapat giliran inspeksi oleh tiga delegasi Auditor dari tiga negara yaitu Belanda, Inggris, dan Norwegia. Audit itu dilakukan selama lima hari, pada yakni pada 19 -23 Oktober 2009.

Perwakilan Auditor dari tiga negara tersebut adalah Mr. Hans Smallenbroek, IGZ asal Belanda, Audny Stanbraaten, NOMA asal Norway, Ian Trussell, MHRA asal United Kingdom, berasal dari negara-negara tempat dimana PT Actavis Indonesia mengekspor produk-produknya. Walaupun sebenarnya pada awalnya permintaan Audit tersebut oleh Actavis Indonesia ditujukan kepada Danish Medicines Agency (DMA) dari Denmark mewakili Eropa. Namun dari Denmark justru menunjuk ketiga negara tersebut untuk melakukan inspeksi.

Pemimpin Auditor Mr. Hans Smallenbroek menyatakan kepuasan dan rasa takjub pada standar GMP yang diberlakukan oleh PT Actavis Indonesia.

Dalam petikan suratnya Smallbroek memberikan statement-nya,"The general result of the audit is very satisfactory. The company continues to comply with principles and guidlines of the EU GMP. Generally the company makes really good impression. The standard of facilities is high. Management and employees a competent and knowledgeable". 

Di akhir suratnya Smallenbroek mengatakan,"We think that the quality standard of your company is equivalent or even better than the standard of many European companies".

Operations Director PT Actavis Indonesia Leiman Sutanto saat ditemui redaksi Pharma Indonesia mengatakan apa yang telah dilakukan oleh PT Actavis Indonesia merupakan hasil kerja keras untuk membuktikan komitmen yang telah dinyatakan beberapa waktu sebelumnya.

Menurut Leiman Sutanto "Keberhasilan yang dilalui dalam inspeksi ini, sangat membanggakan, karena dalam kenyataannya temuan dinilai yang kritis dapat dikatakan zero percent, kalau pun ada hanya hal-hal yang sifatnya."

Ia sangat optimis bahwa hasil inspeksi ini akan memberi pengaruh signfikan bagi kemajuan PT Actavis Indonesia, karena dengan keberhasilan ini memperkuat kepercayaan para mitra Actavis Indonesia baik mitra domestik maupun negara-negara tujuan ekspor yang kini demand-nya semakin menguat dan range produknya pun kian bertambah. 

"Tahun 2009, kita telah melakukan ekspor ke beberapa negara di Eropa selain Inggris, Denmark dan Norway, yakni Portugal, Kazaktan, Uzbekistan bahkan Mongolia sudah mengimpor produk dari 'putra Indonesia' ini. Bahkan di Asia, PT Actavis Indonesia menjadi satu-satunya percontohan sekaligus icon perusahaan farmasi Indonesia. Sehingga ini memberi peluang besar bagi kami merambah ke pasar Taiwan dan Korea” tambah Leiman Sutanto.

Dengan pencapaian-pencapaian ini, Irchansyah Chaniago, pada saat yang sama mengatakan perusahaannya telah mematok target produksi lebih besar lagi dari tahun 2009. Pada tahun 2010 targetnya 450 juta tablet.

"Kami telah memprediksi bahwa permintaan akan semakin bertambah, sekitar dua kali lipat dari target 2009 yaitu 300 juta tablet. Untuk menyambut permintaan itu kami telah bekerja keras melakukan upgrading dan optimalisasi setiap detail pabrik secara menyeluruh," ungkapnya.

Ia menambahkan, itulah sebabnya semester kedua 2009 menjadi moment penting sekaligus fase baru yang menjadi batu loncatan kemajuan Actavis Indonesia. Merujuk apa yang dikatakan Irchansyah, berselang 14 hari setelah inspeksi dari ketiga negara Auditor, tiba waktunya tim dari lembaga internasional yang juga melakukan inspeksi perusahaaan ini, yakni TUV Rheinland Cert GmbH.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, inspeksi yang dilakukan Lembaga TUV ini menghasilkan penghargaan sertifikat ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 , dan OHSAS 18001:2007.

Sebagai bagian dari perusahaan multi nasional Actavis Indonesia memberi keyakinan kepada masyarakat luas bahwa setiap lini industrinya menjamin semua kegiatan manufakturnya, dari SDM-nya, sistem operasional, konsistensi kualitas produk hingga keunggulan pemasaran serta kualitas kerja, jaminan keamanan lingkungan kerja, semuanya berjalan sesuai standar level internasional.

Selain itu Leiman Sutanto menjelaskan bahwa pasar Indonesia merupakan pasar besar, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik Ia meningkatkan target produksi untuk diaplikasikan di masa mendatang. "Saat ini prosentase produksi untuk ekspor dan lokal 70 : 30. Kedepan ditargetkan kapasitasnya lebih besar, dengan perbandingan 50 : 50.

Disisi lain, mengantisipasi target produksi, secara bertahap akan menambah jumlah karyawannya. Saat ini Actavis Indonesia memiliki 300 orang karyawan. Yang membanggakan. Dari jumlah tersebut semuanya adalah putra Indonesia dengan beragam etnis.

Ini menunjukkan kemajuan pengetahuan yang dimiliki oleh putra bangsa Indonesia tidak diragukan lagi. Karena pada kenyataanya daya saing bangsa kita dapat dibangun secara optimal dengan sistem yang diaplikasikan semaksimal mungkin. (erw)

-------------------------------------------------------------------------

Top Ad 728x90