2011: Martina Berto Siapkan Modal Kerja Rp 61 M

PT Martina Berto Tbk, emiten kosmetik nasional, telah menyiapkan modal kerja (capital expenditures/capex) sebesar Rp 61 miliar sepanjang 2011. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang diterima Bursa Efek Indonesia (BEI), alokasi modal kerja perseroan diambil dari dana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Perusahaan melepas 355 juta saham ke publik dengan total perolehan dana sebesar Rp 262,7 miliar.Selain modal kerja, dari total perolehan IPO tersebut, sebesar Rp 135 miliar direncanakan sebagai dana pembangunan pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat, termasuk penambahan kapasitas dan modernisasi mesin-mesin dan peralatan produksi serta utilisasi. Selain itu, sebesar Rp 54 miliar untuk membayar utang bank perseroan.

Sepanjang 2010, PT Martina Berto Tbk membukukan laba bersih Rp 36,76 milar atau naik 65,3% dibandingkan 2009 yang hanya sebesar Rp 22,23 miliar. Penurunan selisih kurs pada 2010 membuat perseroan mampu memperoleh kenaikan laba secara signifikan.


Marcus Handiwidjaja, Direktur Keuangan Martina Berto, mengatakan pada 2011 kinerja perusahaan akan semakin membaik diikuti pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Pada 2011, Martina Berto menargetkan pendapatan Rp 664 miliar, tumbuh 17,2% dibandingkan 2010 sebesar Rp 566,2 miliar.

Produsen kosmetik nasional lainnya, PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 80 miliar pada 2011 untuk perawatan mesin produksi. Dengan belanja modal itu, perseroan menargetkan produksi 2011 meningkat sehingga mendongkrak pendapatan.

Alia R Dewi, Investor Relation PT Mandom Indonesia Tbk, mengatakan perawatan mesin produksi perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi seiring kenaikan permintaan. "Sekitar 50% dari capex akan digunakan untuk perawatan mesin di dua pabrik kami yang ada di Cibitung dan Sunter," katanya.

Perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 5,48% di 2010 menjadi Rp 131,44 miliar dibandingkan 2009 sebesar Rp 124,61 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang kenaikan penghasilan bunga dari Rp 4,87 miliar pada 2009 menjadi Rp 6,27 miliar di 2010. Keuntungan dari penjualan aset tetap juga naik menjadi Rp 1,82 miliar dari sebelumnya Rp 421,55 juta.

Namun, laba usaha perseroan turun menjadi Rp 173,86 miliar di 2010 dari perolehan 2009 sebesar Rp 184,92 miliar. Sedangkan penjualan bersih 2010 naik menjadi Rp 1,47 triliun dari Rp 1,39 triliun di 2009. Perseroan juga masih mencatatkan kewajiban lancar sebesar Rp 57,16 miliar di 2010 dengan ekuitas sebesar Rp 948,48 miliar.

Tahun ini, produsen kosmetik nasional yang paling rendah mengalokasikan belanja modal, yakmi PT Mustika Ratu Tbk (MRAT). Perusahaan ini hanya mengeluarkan dana sebesar Rp 35 miliar. Kendati begitu, belanja modal tersebut meningkat 17% dibandingkan dengan tahun lalu. Sumber pendanaan modal kerja tersebut berasal dari internal perseroan.

Belanja modal tersebut akan dipergunakan untuk penunjang atau penambahan kapasitas produksi (81,5%), aset operasional (12,5%), peralatan kantor dan laboratorium (3,7%), serta infrastruktur dan teknologi informasi (2,3%).

Perseroan akan menambah kapasitas produksi secara bertahap di 2011. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan organik perseroan, yaitu melalui peningkatan produksi dan distribusi. Langkah tersebut diharapkan akan berdampak pada meningkatnya jumlah penjualan. Penambahan kapasitas juga dimaksudkan untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang selama ini tumbuh dengan sangat pesat sehingga perseroan dapat memanfaatkan peluang yang ada secara lebih optimal.

Pada penutupan perdagangan Senin, harga saham Martina Berto naik 5,1% menjadi Rp 520 dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.(erw)

Top Ad 728x90