Roche Rencanakan Peluncuran 3-4 Obat Resep


PT Roche Indonesia, anak usaha Roche Group, yakni perusahaan farmasi asal Swiss berencana meluncurkan 3-4 produk baru, berupa obat resep pada tahun ini. Peluncuran produk bertujuan memenuhi permintaan pasar seiring pertumbuhan pasar farmasi nasional. 



Lucia Erniawati, Head of Communication and Public Policy PT Roche Indonesia, mengatakan rencana peluncuran produk-produk tersebut masih dalam proses ijin di instansi terkait, seperti Kementerian Kesehatan RI dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). “Kami hanya memasarkan produk jenis obat resep saja,” kata dia.




GP Farmasi Indonesia memprediksi penjualan obat resep mencapai Rp 20,9 triliun atau 55% dari total nilai pasar farmasi nasional tahun 2011 yang diproyeksi sebesar Rp 38 triliun. Penjualan obat resep tersebut ditopang peningkatan konsumsi produk farmasi seiring perbaikan kondisi ekonomi.




Anthony Charles Sunarjo, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Farmasi, mengatakan penjualan obat resep yang mencapai Rp 20 triliun tersebut sudah dipastikan akan menguntungkan produsen obat resep. Peningkatan penjualan obat resep akan menguntungkan produsen farmasi seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Dexa Medica Group, PT Sanbe Farma, termasuk PT Roche Indonesia.




Lucia mengakui, perusahaannya kembali mengeluarkan produk baru mengikuti perkembangan pasar farmasi nasional, terutama untuk obat resep. Dengan produk baru tersebut diharapkan meningkatkan penjualaan perusahaan. Namun, dia tidak menjelaskan target penjualan Roche di Indonesia.




Berdasarkan situs perusahaan, Roche berinvestasi lebih dari 9 milyar Swiss Franc untuk riset dan pengembangan di dunia. Grup Roche mencapai angka penjualan 47.5 miliar Swiss Franc pada tahun lalu. Perusahaan ini menggeluti obat-obatan untuk penyakit kanker, virologi, peradangan, metabolisme serta penyakit yang berhubungan dengan gangguan sistem saraf pusat.




Produsen obat resep yang akan meluncurkan produk barunya di tahun ini, yakni PT Pyridam Farma (PYFA) Tbk. Perusahaan tersebut akan meluncurkan lima produk obat resep baru. Ryan Arvin, Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma menjelaskan, obat resep merupakan fokus bisnis utama Pyridam selama ini. Peluncuran produk baru juga meningkatkan utilisasi produksi Pyridam pada tahun ini, yang ditargetkan mencapai 90%, atau naik 10% dibanding kapasitas produksi pada 2010.




Ryan menjelaskan, saat ini perseroan masih mengkalkulasi besaran investasi yang dibutuhkan untuk peningkatan utilisasi tersebut. “Pada akhir kuartal I 2011 baru bisa ditentukan berapa dana yang dibutuhkan untuk peningkatan tersebut,” kata dia.




Dari penambahan utilisasi tersebut, Pyridam menargetkan pendapatan pada 2011 mencapai Rp 167 miliar, naik 15% dibanding proyeksi penjualan pada tahun lalu, yakni Rp 145 miliar. Perusahaan juga berencana menaikkan harga jual obat maksimal 10% mengikuti harga bahan baku farmasi pada tahun ini. (erw)


Top Ad 728x90