Penggunaan GS1 di Seluruh Dunia (2)


DI AMERIKA SERIKAT (AS)
Mayo Clinic berubah untuk memenuhi harapan pasien
"Saat ini waktunya berpikir mengenai perubahan rantai suplai Healthcare," kata Joe Dudas, Director of Accounting and Supply Chain Informatics, Mayo Clinic, AS, “Pasien kami mengharapkan kami menyediakan solusi dan harapan,  dan menyediakan perawatan yang terpercaya dan terjangkau. "Ini artinya kami perlu meningkatkan keselamatan dan keamanan rantai pasok, dan secara drastis mengurangi biayanya," tambahnya.

"Untuk meningkatkan kualitas dari informasi kami, dan meng-gunakannya untuk keperluan lain, kami perlu menggabungkan informasi,” tambah Dudas, “Hanya dua dasar (GTIN dan GLN) memungkinkan kami menghubungkan Supply Chain Management (SCM) antara perusahaan dan industri. Mayo Clinic mulai berencana memakai GS1 Standards kembali pada 2008, tuju-an kami menghilangkan pemakaian nomor produk dan nomor akun khas yang tidak terstandarisasi. Kami juga mengedukasi pihak yang berkepentingan, baik yang di dalam maupun di luar organisasi sesuai persyaratan dari AS, GLN 2010 Sunrise.

Pada 2010, kami meningkatkan pemakaian GLN tersebut kepada mereka sesuai dengan persyaratan GLN 2012 Sunrise. Langkah kami selanjutya di 2011 adalah peluncuran Lawson 9.0.1.4 dengan fungsi GS1 Standard, menetapkan GLN seba-gai norma dan menguji GTIN dalam proyek uji coba dengan pemasok.

Mayo Clinic baru-baru ini diberi nama Top Hospital oleh Leapfrog Group. Daftar Top Hospitals 2010 – 65 dari bidang hampir 1200 – berdasarkan pada hasil survei nasional the Leapfrog Group yang mengukur kinerja rumah sakit pada bagian penting dalam hal keselamatan dan kualitas pasien.

BJC Healthcare menerapkan GS1 Standards
BJC Healthcare (BJC), salah satu organisasi pelayanan kesehatan non-profit terbesar di AS, memiliki 13 rumah sakit dan beberapa lokasi komunitas kesehatan. Seperti kebanyakan organisasi pelayanan kesehatan di AS. BJC telah menghadapi beberapa tantangan ekonomi dan operasional di tahun ini.

Penambahan jumlah pasien tanpa asuransi, pengurangan dalam pengembalian biaya kesehatan dan pembaruan peraturan yang memerlukan pelacakan pemakaian produk kesehatan pada satu poin perawatan. BJC telah memakai GS1 Standard bukan untuk menghadapi tantangan pengelolaan operasional dan perawatan pasien, tapi juga untuk menetapkan tahap untuk mencapai Ultimate Solution, sebuah sistem dengan jaringan terpadu dari industry pelayanan kesehatan yang mampu melacak penggunaan produk dan hasil pasien dan mengotomatiskan semua proses rantai pasok, yang semua itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya dan meningkatkan perawatan pasien.

Survey pada kemajuan penggunaan standar

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Center for Innovati-on in Healthcare Logistics (CIHL), lebih dari 68% responden mengindikasi bahwa mereka mulai bergerak menuju pema-kaian sistem data standar dalam lima tahun ke depan, ini merupakan peningkatan dari 35% di hasil survey tahun 2008 dengan 90% dari mereka bergerak menuju penggunaan GS1.

Survey ini dilakukan oleh sebanyak 678 ahli rantai pasok di bidang pelayanan kesehatan, di mana sekitar 60%-nya adalah penyedia pelayanan kesehatan.

Rintangan untuk menerapkan data standar termasuk inisiatif dari prioritas yang lebih tinggi (37%), keterbatasan sistem IT (25%), kekurangan pendanaan (25%), kurangnya pengertian organisasi dalam tingkat usaha yang dibutuhkan (25%), dan kurangnya sumber daya IT (24%).

GPO mengumumkan ke siapan untuk menggunakan standard dalam identifikasi lokasi. Pada waktu mendatang pada jadwal ambisius industri healthcare, Group Purchasing Organization (GPO) mengumumkan kesiapan untuk menggunakan standard pada lokasi penyedia healthcare di Oktober 2010.

Board of Directors dari Health Industry Group Purchasing Association (HIGPA) secara bulat telah menyetujui Declaration of Readiness (Deklarasi Kesiapan), menekankan bahwa mereka siap untuk menggunakan Global Location Numbers (GLN) untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk setiap penyedia layanan kesehatan di AS.

Menurut Presiden HIGPA Curtis Rooney, "Ini merupakan suatu perubahan kecil yang akan berdampak besar. "Saat ini, belum tersedia sistem yang dapat diandalkan untuk mengetahui lokasi-lokasi penting penyedia healthcare."

Ia melanjutkan,"Penggunaan GLN oleh GPO adalah langkah awal menuju kepastian bahwa produk yang tepat dikirimkan ke lokasi yang tepat. Penting sekali untuk semua bagian dari rantai pasok healthcare untuk menggunakan standar itu."  "Langkah berikutnya yaitu me-nerapkan Global Trade Item Numbers (GTIN) sebelum 31 Desember 2012,” jelas Rooney.
(Penulis dari GS1 Indonesia)

previous  |

GS1 INDONESIA,  E - Trade  Building 6th floor 
Jl. Wahid Hasyim No.55 Jakarta 10350 Indonesia 
Telp: +62 21 319 25 800, 391 6289, Fax. : +62-21 391 6269
E-mail: info@gs1.or.id, www.gs1.or.id

Top Ad 728x90