BKPM optimis iklim investasi masih baik bahkan hingga kuartal keempat.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan pertumbuhan realisasi investasi Indonesia selama kuartal II-2012 (April-Juni) sebesar Rp76,9 triliun, atau naik 24% dari periode yang sama tahun lalu Rp 62 triliun.
"Trennya terus meningkat, untuk itu kami optimis iklim investasi masih baik bahkan hingga kuartal keempat nanti," kata Kepala BKPM, Chatib Basri, di Jakarta, hari ini.
Menurut Chatib, faktor yang mendorong pertumbuhan realisasi investasi tersebut adalah peningkatan yang pesat baik dari segi penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
"Realisasi PMDN kuartal kedua tercatat Rp20,8 triliun atau meningkat 10,1%, sementara PMA sebesar Rp56,1 triliun atau meningkat 30,2%," kata Chatib.
Kenaikan PMA, kata Chatib, banyak didorong oleh pertumbuhan impor barang modal yang diperkirakan semakin meningkat dalam periode kuartal ketiga 2012.
"Impor barang modal yang tinggi mencerminkan pertumbuhan modal tetap bruto (PMTB) yang tinggi, sehingga realisasi diperkirakan masih akan kuat sampai dengan kuartal ketiga," kata Chatib.
Namun, pihaknya akan mengantisipasi kekhawatiran melambatnya pertumbuhan investasi pada kuartal IV-2012 jika impor barang modal menurun seiring kondisi pasar Eropa yang kurang kondusif.
Berdasarkan data BKPM, tercatat Singapura menjadi negara terbesar dalam hal investasi asing dengan nilai US$800 juta (13,3% PMA), disusul Amerika Serikat (AS) dengan nilai investasi US$700 juta (11% PMA), Australia US$600 juta (9%), Jepang US$500 juta (8%), dan Korea Selatan US$500 juta (7,9%).
Lokasi realisasi investasi pada kuartal kedua 2012 tercatat masih didominasi pulau Jawa, sementara nilai realisasi investasi di luar pulau Jawa tercata sebesar Rp34,7 triliun atau 45,1% dari total investasi, jumlah yang meningkat 4,8% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. (dbs)