,

Tempo Scan Targetkan Omset Penjualan Farmasi Rp 1,98 Triliun

PT Tempo Scan Pacifi c Tbk (TSPC), emiten farmasi dan produk kesehatan, menargetkan penjualan lini bisnis farmasi tahun ini mencapai Rp 1,93 triliun-Rp 1,98 triliun, meningkat 10%-13% dibanding penjualan 2011 sebesar Rp 1,75 triliun, menurut direksi perseroan. Kenaikan nilai penjualan ditopang pertumbuhan volume penjualan produk farmasi perseroan.

“Target pertumbuhan lini bisnis farmasi kami mengikuti pertumbuhan double digit industry farmasi nasional tahun ini,” ujar Aviaska D Respati, Managing Director Pharma Consumer Health Tempo Scan Pacific. Peningkatan penjualan lini bisnis farmasi perseroan juga seiring rencana peluncuran lebih dari 10 produk baru farmasi tahun ini.

Aviaska menuturkan produk baru Tempo Scan yang diluncurkan tahun ini merupakan produk obat bebas. Produk-produk tersebut akan menyasar pasar konsumen obat resep dengan harga jual yang terjangkau.

“Peningkatan penjualan juga didukung promosi yang kami lakukan tahun ini untuk produk yang sudah ada dan produk baru,” kata Aviaska. Promosi yang di lakukan antara lain melalui media luar ruang dan media digital.

Kontribusi penjualan obat bebas Tempo Scan akan berkontribusi sebesar 90% dari penjualan lini bisnis farmasi, sementara 10% sisanya dikontribusi obat resep. “Saat ini pangsa pasar produk obat bebas Tempo Scan mencapai 45,1% dari pasar obat bebas nasional,” ujar Aviaska.

Pertumbuhan lini bisnis farmasi Tempo Scan tahun ini juga didukung anggaran belanja modal yang mencapai Rp 150 miliar. Handoyo S Mulyadi, Direktur Utama Tempo Scan, sebelumnya menuturkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perseroan tahun ini, dana belanja modal akan dipakai untuk perbaikan sarana pabrik, pembelian mesin, dan pengadaan sarana elektronik. “Anggaran belanja modal dialokasikan untuk mengembangkan teknologi, termasuk dalam proses produksi,” kata Handoyo.

Dia menambahkan tahun ini Tempo Scan juga berencana meningkatkan fasilitas produksi di Bekasi. “Kapasitas produksi farmasi di pabrik Bekasi tahun ini ditargetkan mencapai 7,5 miliar tablet,” kata Handoyo. Peningkatan anggaran belanja modal tahun ini seiring rencana ekspansi perseroan ke pasar ASEAN. Ekspansi tersebut diperkirakan menghabiskan dana sebesar US$ 5 juta-US$ 10 juta.(erw)

Top Ad 728x90