Corona Virus Baru Ini Beda Dengan Virus SARS

JEMAAH HAJI INDONESIA TIDAK PERLU CEMAS
Sejauh ini tidak ada jamaah haji Indonesia dan juga tidak ada jamaah Haji dari negara manapun yang terkena infeksi Coronavirus baru ini. Data dunia juga menunjukkan tidak ada penambahan kasus dari corona virus baru yang sementara ini diberi nama  London1_novel CoV 2012.

Virus ini berbeda dengan corona virus yang menyebabkan SARS beberapa tahun lalu. Kewaspadaan terhadap strain baru corona virus telah dilakukan dengan memperbarui perkembangan kasus Coronavirus melalui internet, media lokal di Arab Saudi serta arahan dari Kemenkes

Kabar ini disampaikan oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. Tjandra Yoga Aditama via email ke Pusat Komunikasi Publik pada  27 September 2012.

Selain itu, dilakukan pula peningkatan surveillance kewaspadaan para jamaah haji yang datang di bandara, termasuk jamaah sakit yang berkunjung ke poli kesehatan Indonesia di bandara, poli Octagon; dilakukan koordinasi dengan tim penerangan Kementerian Agama, dengan pemberian pesan-pesan kesehatan terkait kasus maupun tips kesehatan selama musim haji.

Meningkatkan kewaspadaan di tingkat kloter dengan peningkatan awareness dokter kloter terhadap kasus, dengan informasi seputar Coronavirus, saat jamaah mengambil tas obat-obatan di poli Octagon.

Prof. Tjandra mengharapkan, surveillance ketat dilakukan pada tingkat kloter, terutama pengawasan jemaah yang sakit dengan gejala mirip kasus Coronavirus.

Ia menjelaskan, lima orang kasus di Odense University Hospital Denmark yang sejak kemarin di label (sesuai definisi WHO) sebagai "cases under investigation" terhadap infeksi baru ini, ternyata di infeksi oleh virus Influenza B yang memang biasa menyebabkan flu, bukan coronavirus. 

Pasien-pasien itu rencananya akan dipulangkan dari rumah sakit hari ini (27/9). Sementara laporan kluster kasus 13 orang terkena corona virus dari Castle Peak Hospital Hongkong beberapa hari yang lalu, sudah dikonfirmasi bahwa mereka terinfeksi "human coronavirus NL63", suatu jenis corona virus yang sudah lama ada dan menyebabkan infeksi saluran napas yang ringan. 

Prof. Tjandra menambahkan, sampai dengan hari ke-6 kedatangan jemaah haji Indonesia di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, jumlah kloter yang telah mendarat sebanyak 52 kloter dengan jumlah jemaah 19.286 orang,sebanyak 10.069 orang di antaranya tergolong berisiko tinggi, 52%. 

Kegiatan yang ada adalah kunjungan poliklinik di Octagon (berfungsi sebagai BPHI Jeddah), sebanyak 97 orang, dengan kasus rujukan 2 orang, 1 dengan CRF dan 1 Syok Kardiogenik. Data sementara dari 97 kunjungan poliklinik, 18 orang diantaranya dengan keluhan akibat penerbangan. (erw)

Top Ad 728x90