Pemain Terkemuka Ekonomi Dunia Abad 21 (2)

Adanya pembatasan yang ketat terhadap investasi asing juga telah memperlambat proses industrialisasi. Beberapa bank India memberikan kredit mikro dengan bunga rendah kepada warga miskin yang ingin memulai bisnis kecil sementara liberalisasi mulai membuka sektor-sektor yang menguntungkan bagi investor asing untuk dapat ikut serta dalam kegiatan perekonomian India.

Dorongan Politik Pengaruh Deng Xiaoping pada 1978 yang mulai membuat perkembangan perekonomian Cina memiliki wajah berbeda dan adanya transformasi perubahan ekonomi India di hampir dua dasawarsa.

Ketika Jepang memasuki masa stagnasi pada awal 1990an, ekonomi Cina dengan ‘gaige kaifang’ –nya melakukan perubahan kebijakan dan keterbukaan pasar domestik, dengan memerankan kebijakan secara signifikan, menyambut investasi Jepang untuk mengembangkan industri Cina. 

Keyakinan yang berkembang saat ini bahwa kemakmuran Cina di masa mendatang tidak akan terpengaruh oleh kondisi politik domestik. Politik dianggap sebagai konstanta. Jika pemimpin Cina setuju bahwa politik dianggap konstan, maka dalam beberapa tahun mendatang Cina akan meneguhkan sebagai negara kapitalis-komunis. 

Di India, demokrasi lebih baik dari Cina, pergantian pemimpin nasional relatif lebih sering dibanding Cina, peran swasta dalam perekonomian lebih menonjol dibandingkan pemerintah, namun karena sebagian besar rakyatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan, dapat dipertanyakan keberhasilan pemerataan kesejahteraan di India.

Untuk Cina buku ini tidak banyak mengupas hubungan keberhasilan ekonomi dengan politik, sementara untuk India, tidak banyak penjelasan mengenai pemerataan kesejahteraan yang baru dinikmati oleh mereka yang berpendidikan saja. Cina dan India, keduanya menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat berarti meski dengan cara yang berbeda paling tidak pada dasawarsa mendatang akan memperlihatkan hasilnya.

Tentu ini bukan berarti kedua-duanya tidak pernah memiliki barrier atau melakukan kesalahan dalam membangun daya saing dan pertumbuhan di pasar dunia baru. Berbagai hambatan seperti faktor sosial, politik dan lingkungan di kedua negara tersebut mewarnai pembangunan ekonomi yang harus diatasi agar dapat terus mengembangkan potensi perekonomian.

Namun demikian tak dapat diabaikan, Cina dan India memiliki posisi terbaik setelah Jepang sebagai pemain Asia terkemuka di bidang ekonomi. Sumber Daya Cina, negara yang mempunyai luas 9.57 juta km, dengan garis pantai sepanjang 14,500 kilometer, merupakan salah satu daratan yang terbesar di permukaan bumi, namun demikian hanya 10 persen yang cocok untuk bidang pertanian untuk mendukung 1.3 milyar penduduknya. Cina terbagi dalam 22 provinsi, lima daerah otonomi, dan tiga kotamadya yakni Beijing, Tianjin dan Shanghai. Terdapat 126 kota dengan populasi lebih dari 1 juta jiwa.

Selain itu terdapat kota-kota besar yang memiliki penduduk lebih dari 3 juta yakni Beijing 12.5 jiwa, Shanghai 14.7 jiwa, Gunagzhou (Distrik) 9.1 jiwa, Tianjin 4.5 jiwa, Wuhan 3.5 jiwa. Data terbaru mengungkapkan terdapat 54 zona ekonomi di Cina, yang meliputi 27 zona terdapat di kota dan provinsi sepanjang Timur Pantai Cina, 9 zona terdapat di daerah pusat dan 13 zona di daerah Barat serta 5 zona industry yang memperoleh preferensi khusus di tingkat nasional yakni Industrial Park di Suzhou, Zona Proses Ekspor di Jinqiao (Shanghai), Haichang (Xiamen, Provinsi Fujian), Daxie (Ningbo, Provinsi Zheziang) dan Yangpu yang khusus Hainan Provinsi zone yang ekonomi).

Dengan memanfaatkan sumber daya secara luas dari modal dalam negeri, Cina mulai membangun infrastruktur dan mengundang sejumlah besar investasi asing untuk membangun pabrik-pabrik di kawasan pantai. Ini dilakukan Cina untuk memacu pertumbuhan ekonominya hingga mencapai 9 persen per tahun. Tercatat bahwa negeri ini sekarang menguasai lebih dari 75 persen dunia mainan, 60 persen pasar pakaian dan 32 persen pasar telepon.

Pengalaman dalam mereformasi ekonomi yang mampu memacu percepatan pertumbuhan ekonomi yang telah disambut sebagai suatu tahapan keberhasilan, merupakan transisi suatu negara dengan kebijakan kaku menjadi pelaku ekonomi pasar yang tangguh. Pengembangan manusia dan investasi yang besar-besaran seperti halnya upgrading infrastruktur tidak hanya di kawasan pantai, pertumbuhannnya merambat ke wilayah bagian barat dan pusat, ini merupakan penerapan 'gradualist strategy'.

| previous | nextpage |

Top Ad 728x90