PT. Dexa Medica meraih penghargaan atas peran aktif melakukan inovasi pengembangan obat dalam negeri dari Menteri Koordinator Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.
Penyerahan penghargaan dilakukan pada Rabu 11 Februari 2015 di Gedung Badan POM Jakarta, disaksikan oleh Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) dan Kepala Badan POM, Dr. Ir. Roy Alexander Sparringa, M.App.Sc.
Dexa Medica dianggap berkontribusi dalam pengembangan obat dalam negeri, antara lain sebagai pionir pengembangan obat generik berlogo dengan teknologi farmasi tinggi sejak 1991, pengembangan obat berbasis bahan baku alam dalam bentuk biokatif fraction, serta pengembangan uji klinis obat-obatan.
Dexa Medica belum lama ini juga meresmikan fasilitas produksi Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) di Cikarang Jawa Barat, yang mampu memproduksi bahan baku aktif obat herbal dalam bentuk bioactive fraction.
“Kami perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang memproduksi Bioactive Fraction dari bahan herbal,” kata Ir.Ferry Soetikno, Presiden Direktur PT.Dexa Medica, dalam siaran pers.
Bahan baku yang dihasilkan dari fasilitas DLBS merupakan hasil riset sendiri yang berasal dari biodiversitas Indonesia. "Dimulai dari penelitian biomolekuler, percobaan farmakologi hewan hingga uji klinis pada pasien-pasien di berbagai kota di Indonesia,” kata Raymond R. Tjandrawinata, Direktur Eskekutif DLBS Dexa Medica.
Keberhasilan DLBS PT. Dexa Medica memproduksi bahan baku aktif obat herbal, sekaligus ikut mendukung program pemerintah dalam hal Kemandirian Bahan Baku Obat Nasional. Selain itu, juga memberikan nilai tambah bagi Indonesia, karena bahan baku aktif obat herbal yang diproduksi DLBS telah dipatenkan di Indonesia dan di Internasional melalui skema Patent Cooperation Treaty. (*)
Business, News Update
Dexa Raih Penghargaan Inovasi Pengembangan Obat Dalam Negeri
PT. Dexa Medica meraih penghargaan atas peran aktif melakukan inovasi pengembangan obat dalam negeri dari Menteri Koordinator Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani.