Pandangan Umum Willem Biantoro Wanandi Dewan Penasehat GP Farmasi Indonesia
Lalu sejauhmana langkah GP Farmasi ?
GPFI sudah memulai pengkajian untuk mendorong proyek ini, salah satu langkahnya adalah dengan mengundang pakar OTC, Nicholas Hall untuk membahasnya dan membantu merumuskan white paper yang akan diusulkan kepada BPOM, didalamnya memuat data-data pembanding yang cukup lengkap sebagai pertimbangan dan yang akan dijadikan acuan kebijakan untuk switching ini.
Lalu sejauhmana langkah GP Farmasi ?
GPFI sudah memulai pengkajian untuk mendorong proyek ini, salah satu langkahnya adalah dengan mengundang pakar OTC, Nicholas Hall untuk membahasnya dan membantu merumuskan white paper yang akan diusulkan kepada BPOM, didalamnya memuat data-data pembanding yang cukup lengkap sebagai pertimbangan dan yang akan dijadikan acuan kebijakan untuk switching ini.
Kita juga meminta semua industri farmasi lokal, bahkan saat itu juga ada wakil dari beberapa industri farmasi asing yang hadir, untuk berdiskusi daftar obat-obatan yang menurut mereka perlu/dapat dilakukan switching.
Saya kira Pak Subowo bersama industri lokal dan asing tengah melakukan diskusi akan hal ini dengan bantuan Nicholas Hall, sehingga pada waktunya bisa diajukan kepada pemerintah. Saya jangan lupa industri farmasi yang mengambil peranan dalam menyebarluaskan obat-obat OTC tersebut juga harus melaksanakan uji Ba-Be bila memang diperlukan agar kualitas obat terjamin.
Terkait isu pelaksanaan SJSN yang saat ini masih berproses, tentunya membutuhkan obat resep dalam skala besar, jika industri farmasi berinisiatif untuk mengalihkan obat resepnya ke OTC. Tidakkah kontradiktif?
Terkait isu pelaksanaan SJSN yang saat ini masih berproses, tentunya membutuhkan obat resep dalam skala besar, jika industri farmasi berinisiatif untuk mengalihkan obat resepnya ke OTC. Tidakkah kontradiktif?
Kebijakan SJSN adalah kebijakan pembiayaan kesehatan termasuk pengobatan. Sedangkan obat-obat yang akan dibiayai dalam rangka SJSN adalah terutama obat-obat esensial yang terdiri dari obat-obat Ethical dan OTC. Oleh karena itu Switching Rx-OTC tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan SJSN.
Biasanya di negara-negara lain obat OTC tidak termasuk dalam daftar obat yang dibiayai oleh asuransi kesehatan, tapi dibayar dari saku sendiri. Hingga saat ini belum ada pembicaraan tentang termasuk atau tidaknya obat obat OTC dalam rencana pembiayaan obat dari sumber SJSN. Bilamana pada waktunya nanti OTC harus dibayar dari out of pocket, karena misalnya obat obat tsb hanya akan mengobati penyakit penyakit yang ringan, maka hal ini dapat mengurangi budget SJSN untuk obat obatan.
Kita semua berharap SJSN secepat mungkin mendapatkan budget dari Pemerintah dan dapat dilaksanakan secara ber-tahap. Saya kira bila tahapannya benar, budget yang diperlukan tidak terlalu besar jumlahnya, mengingat manfaat yang diperoleh dari pelaksanan SJSN jauh lebih besar ketimbang dana yang dikeluarkan untuk SJSN. (erw)