Farmasi Indonesia Memasuki Era Low Price-Low Profit Yang Rawan (2)

Selain GMP, kedepan kita dihadapkan dengan agenda dari BPOM yakni PIC/S (The Pharmaceutical Inspection Convention and Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme).

Benar dikatakan bahwa regulasi PIC/S itu terkait dengan kepentingan BPOM. Jadi yang diperiksa adalah kualitas dan kompetensi dari inspektor yakni BPOM. Sebagai inspektor harus memenuhi syarat untuk memeriksa pabrik. Bukan pada sumber daya manusianya tetapi pada hasil pemeriksaan pada industrinya, yang pada akhirnya berdampak pada industri.

Pada awalnya BPOM akan mengajukan beberapa industri untuk diperiksa. tentu akan dipilih pabrik yanng telah memenuhi syarat GMP. Tetapi pada periode berikutnya, tim inspeksi PIC/S akan melakukan pemeriksaan secara random. 

Jika saat itu ditemukan sejumlah industri tidak memenuhi syarat maka status dari PIC/S itu akan gugur. Jadi kepentingan BPOM mendorong industri farmasi di semua level, mutlak mematuhi persyaratan GMP itu.

Tantangan lain bagi industri farmasi Indonesia adalah kebijakan asuransi kesehatan nasional yang akan meng-cover seluruh masyarakat Indonesia. Kalau asuransi berlaku maka kita akan memasuki era yang disebut 'low price low profit', artinya penetapan harga obat itu akan menggunakan cara yang sangat sederhana. Dan yang pasti itu akan membatasi margin keuntungan. 

Ambil contoh, kalau kita mengikutsertakan obat kita pada asuransi itu, misalnya dengan memotong sebesar 60%, kira-kira sebesar itu harga jual obatnya dalam daftar obat asuransi kesehatan nasional. Konsekuensinya adalah kita harus melipat gandakan penjualan agar bisa mengejar harga.

"Masalahnya adalah bahwa pada awal berjalannya asuransi, daftar harga itu sudah berlaku. Tetapi penjualan obat sesuai penulisan resep akan mengikuti perkembangan jangkauan dari layanan asuransi itu sendiri yang tentu membutuhkan tahapan dan waktu yang tidak singkat."

Selisih periode waktu ini bisa menjadi sangat rawan. Sementara harga sudah turun, tetapi volume penjualan tidak beranjak naik, bahkan bisa tidak tumbuh sama sekali. Nah, kalau perkembangan coverage layanan asuransi itu memakan waktu terlalu lama, bisa dipastikan industri tidak akan mampu bertahan, dan colapse.

Jadi itu menurut saya sebagian dari tantangan di sektor industri dalam waktu dekat, yang perlu diwaspadai.

Kalau kita melihat peluang, tentu saat ini lebih baik, karena kebutuhan makin besar, jumlah penduduk makin bertambah, ekonomi tumbuh semakin baik. Dua tiga bulan terakhir di 2011 ini kita merasakan omset farmasi ini meningkat signifikan. Pasar farmasi domestik tumbuh hingga 14-15%, sementara ekonomi tumbuh 5,5% setiap tahunnya.(erw)

previous  |

-------------------------------------------------------------------------

Top Ad 728x90