Potensi Pertumbuhan Pasar Generik Rp 9,2 Triliun

Potensi pertumbuhan pasar obat generik dan alkes diperkirakan mencapai Rp 9,2 triliun seiring peningkatan permintaan dengan adanya program pemerintah berupa sistem jaminan sosial nasional (SJSN). Tarcisius T Randy, Head of Marketing and Sales PT Dexa Medica, mengatakan potensi itu timbul seiring dengan bantuan pemerintah di bidang kesehatan dari program SJSN.

Omset Pasar Generik Rp 9,2 Triliun
Potensi pertumbuhan pasar obat generik dan alkes diperkirakan mencapai Rp 9,2 triliun seiring peningkatan permintaan dengan adanya program pemerintah berupa sistem jaminan sosial nasional (SJSN). Tarcisius T Randy, Head of Marketing and Sales PT Dexa Medica, mengatakan potensi itu timbul seiring dengan bantuan pemerintah di bidang kesehatan dari program SJSN.

Menurutnya dengan program SJSN yang akan dimulai pada awal 2014, masyarakat golongan middle-low lebih menjangkau ketersediaan obat terutama generik, dengan bantuan pemerintah. "Potensi pertumbuhan generik sebesar Rp 9,2 triliun itu didapat dari proyeksi pertambahan jumlah penduduk sebesar 119,2 juta jiwa yang akan di-cover asuransi kesehatan," katanya.


Nilai potensi pertumbuhan itu diperoleh dari jumlah penduduk 119,2 juta jiwa dikali nilai premi asuransi minimum sebesar Rp 6.500 per jiwa per bulan. "Obat generik dipakai pemerintah dalam program SJSN karena harganya lebih murah dibanding obat branded," ujarnya.

Program SJSN dibentuk sebagai tanggung jawab pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat, terutama golongan yang tidak mampu. Dengan demikian, masyarakat golongan tidak mampu dapat membeli obat untuk memenuhi standar kesehatan. Bantuan pemerintah itu akan disalurkan melalui pengadaan obat generik di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), klinik 24 jam, dan dokter keluarga.

Tarcisius memperkirakan pertumbuhan obat generik dapat mengambil porsi sekitar 30%-35% dari total potensi tersebut. Dengan demikian, tambahan jumlah obat generik di 2014 diperkirakan mencapai 15 miliar tablet per tahun.

"Dexa Medica akan meningkatkan kapasitas produksi dari 1,5 miliar tablet obat generik menjadi sekitar 2 miliar tablet untuk memenuhi pertumbuhan di 2014," ujarnya. Saat ini dengan kapasitas produksi 1,5 miliar tablet per tahun, Dexa Medica menguasai 19% pasar obat generik nasional di rumah sakit dan apotik.

-----------------------------------------------

Simak juga:
1) 2015: Pasar Farmasi Akan Tumbuh 11,8% Jadi US$ 4,6 Miliar
2) Sejumlah Tantangan Hadang Industri Farmasi Indonesia 2015 
3) Realisasi Pertumbuhan Industri Farmasi Indonesia 2014
4) Industri Farmasi Sulit Terapkan Aturan Jaminan Produk Halal

-----------------------------------------------

PT Kalbe Farma, produsen obat generik pesaing Dexa Medica, memproyeksikan pertumbuhan penjualan obat generik perusahaan tumbuh di atas 20%-25% seiring penerapan SJSN di 2014. Vidjongtius, Direktur Kalbe Farma, mengatakan perusahaan akan menyiapkan infrastruktur dan distribusi untuk menangkap peluang pertumbuhan obat generik dengan adanya program SJSN.

Kalbe Farma telah menyelesaikan pembangunan pabrik baru obat generik yang menelan investasi sebesar Rp 150 miliar dari anggaran belanja modal tahun lalu. "Potensi pertumbuhan obat generik positif dengan peluang peningkatan pangsa pasar," ujarnya kepada redaksi. Meski demikian, kontribusi penjualan obat generik masih tergolong kecil terhadap penjualan konsolidasi Kalbe Farma.

Di 2011, penjualan obat generik hanya berkontribusi sekitar 2%-3% terhadap penjualan konsolidasi Kalbe Farma. Penjualan Kalbe Farma mencapai Rp 10,91 triliun pada 2011, naik 6,7% dibandingkan 2010 sebesar Rp 10,22 triliun.

PT Indofarma, produsen obat generik milik pemerintah, juga berencana meningkatkan kapasitas produksi obat generik hingga mencapai 6,9 miliar tablet per tahun pada akhir 2013, naik 200% dibanding kapasitas produksi saat ini 2,3 miliar tablet per tahun. "Peningkatan kapasitas tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2013 untuk mengantisipasi program SJSN," ujar Kosasih, Direktur Produksi Indofarma.

Target tersebut seiring mulai beroperasinya pabrik baru obat generik perseroan, yang pembangunannya dimulai sekitar Juni-Juli 2012. Pabrik tersebut dibangun di lahan milik Indofarma di Cibitung, Bekasi, dan menelan dana investasi sebesar Rp 100 miliar.

Maura Linda Sitanggang, Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, mengatakan pemerintah akan mendorong industri farmasi untuk meningkatkan produksi obat generik sebesar tiga kali lipat untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di 2014 seiring pelaksanaan SJSN. Saat ini secara nilai porsi obat generik baru mencapai 10%-11% atau sekitar Rp 4,5 triliun dari pasar obat nasional 2011 sebesar Rp 45 triliun.

Dari sisi volume, obat generik berkontribusi 38% dari total volume obat nasional. "Sementara di negara maju, volume obat generik bisa 70% dari total obat," ujar Maura.(dbs)

Top Ad 728x90