Virus Human Papiloma atau HPV diketahui
merupakan penyebab dari 90% kasus kanker serviks/leher rahim, jenis kanker ranking ke 3 dalam hal jumlah penderita dan angka kematian
tertinggi, dari semua jenis kanker yang didiagnosa dibagian ilmu Kebidanan dan
Kandungan, sejak tahun 2011 di Amerika.
Prosentase ini yang hampir sama dengan jumlah penderita terdapat di Indonesia. Perkiraan yang sama untuk semua negara berkembang di dunia. Bahkan menduduki urutan nomor 2 untuk negara yang belum memiliki akses dan kemampuan untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, yaitu 17,8 penderita per 100.000 wanita, dan angka kematian 9,8 wanita per 100.000 wanita setiap tahunnya.
Baca juga :
Prosentase ini yang hampir sama dengan jumlah penderita terdapat di Indonesia. Perkiraan yang sama untuk semua negara berkembang di dunia. Bahkan menduduki urutan nomor 2 untuk negara yang belum memiliki akses dan kemampuan untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, yaitu 17,8 penderita per 100.000 wanita, dan angka kematian 9,8 wanita per 100.000 wanita setiap tahunnya.
Penyebab Kanker Rahim/Serviks
Dari penelitian yang telah dilakukan,
ditemukan hubungan yang jelas atara kejadian kanker serviks dengan kepercayaan
atau agama, status perkawinan dan partner seksual seseorang wanita. Walaupun
telah diyakini bahwa, wanita dengan partner seksual yang banyak dan usia
awal pertama kali hubungan kelamin dilakukan akan meningkatkan resiko terjadinya
kanker serviks pada wanita dengan latar demikian.
Saat ini juga telah diyakini bahwa
penyebab utama kanker serviks ini adalah akibat infeksi dengan virus human
papiloma (HPV) seperti yang kita kutib diawal tulisan ini. Hanya belum jelas,
apakah ada juga pengaruh dari mikro-organisme yang lain yang juga ikut
berperan serta dalam perkembangan dan pertumbuhan kanker serviks ini.
Seperti penyakit infeksi akibat hubungan seksual yang mempunyai penyebab
yang lain, misalnya penyakit sifilis, gonorrhea dan infeksi HIV.
Para ahli juga berspekulsi bahwa
kebiasaan merokok juga merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
keganasan di serviks.Dan juga jangan dilupakan kontribusi dari kebiasaan seksual pria yang berhubungan kelamin dengan
banyak wanita atau yang berhubungan seksual sesama pria bagi mereka yang juga
homoseksual.
Menurut data Badan Kesehataan Dunia
atau WHO untuk Indonesia, Ditemukan data jumlah kasus kanker
serviks baru sebanyak 13762 per 100.000 wanita, pertahun. Jumlah angka kematian akibat kanker serviks sebanyak 7.493 kematian per 100.000 wanita per tahun.
Pengobatan Kanker Serviks
Sangat tergantung pada stadium penemuan
kanker serviks ini, bila masih sangat awal dan bersifat lokal saja bisa diatasi
dengan tehnik operasi lokal atau dengan tehnik laser, namun bila telah mencapai
stadium lebih lanjut mungkin harus dipikirkan operasi pengangkatan rahim dan
jaringan sekitar yang dicurigai terlibat dan dikombinasi dengan khemotherapi
dan juga penyinaran.
Beberapa tahun terakhir ini telah
dikembangkan dan dipasarkan vaksin untuk mencegah kanker serviks, yang
ditujukan kepada virus HPV type 6, 11, 16 dan 18, namun jika mengobati
kanker serviks pada stadium awal, yaitu sejak ditemukannya kelainan pra-
kanker pada sel jaringan rahim, adalah tujuan pengobatan vaksin kanker serviks
yang baru saja diumumkan penemuannya pada akhir tahun 2012 ini.
Vaksin baru yang dimaksud adalah VGX-3100, buatan Inovio
Pharmaceuticals, yang khusus ditujukan kepada virus HPV type 16 dan 18 yang
merupakan 70% penyebab kanker serviks. Ini adalah jenis vaksin DNA yag
bisa membangkitkan reaksi sistim imunologi tubuh untuk membunuh sel kanker yang
dituju dirahim.
Baca juga :
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Kelenjar Pankreas
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Otak
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Rahim/Serviks
- Vaksin untuk Pengobatan HIV/Aids
- Vaksin untuk Pengobatan Alzheimer
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Paru-paru
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Kelenjar Prostat
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Payudara
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Ginjal
- Vaksin-vaksin yang berhasil ditemukan di 2012