Di 2011 terdapat sekitar 34 juta orang yang terinfeksi virus HIV, angka tersebut meningkat
dari sebelumnya sebesar 29,4
juta pada 2001, menurut data UNAIDS. Dari laporan sebanyak 49 negara
diperoleh data prevalensi infeksi HIV adalah 22 kali lebih tinggi pada
mereka
yang pemakai obat-obatan dengan cara injeksi, bila dibandingkan dengan
penduduk umumnya.
Indonesia termasuk 9 negara
tertinggi memiliki kasus baru HIV pada satu dekade terakhir ini, menurut data
dari PBB, sekitar 370.000 orang
yang telah terinfeksi virus HIV pada tahun lalu, dengan angka tertinggi pada
kelompok dengan resiko penularan yang tinggi. Dan sekitar 9% pada PSK dan
36,4% pada kelompok pemakai obat-obatan suntik intravena. Pria homoseksual memiliki
resiko sebesar 8,47% penularan dibandingkan dengan kelompok penduduk umumnya.
Sejarah Pencarian Vaksin Anti HIV -
AIDs
Sejak kasus penyakit HIV-AIDs merebak
didunia, dan membuat semua ahli kedokteran tercengang karena tidak tahu apa
yang harus dilakukan untuk mengatasi infeksi dan mengobati pasien yang terkena
penyakit ini, maka usaha untuk mencari vaksin penangkalnya telah dimulai, dan
masih berlangsung hingga saat ini.
Namun karena sifat almiah virus HIV ini
yang senantiasa berubah struktur susunan sel dan molekulnya (mutasi genetik),
maka hingga detik ini belum ada satupun vaksin yang bisa dikatakan efektif dan
mampu mengatasi dan mencegah infeksi virus HIV pada manusia.
Memang dari awal hingga saat ini, kita
juga telah melihat banyak kemajuan tentang pengobatan penyakit ini, obat-obatan
yang kita pakai, cara mengatasi infeksi dan memberikan pengobatan suportif bagi
penderitanya.
Sehingga dari tahun ke tahun, kita
melihat jumlah angka kematian akibat penyakit ini telah menurun, meskipun angka
infeksi untuk beberapa negara masih cukup tinggi.
Berikut ini data dari Asia
Tenggara, yang memperlihatkan dimana angka kematian telah menurun dari 290.000
orang pada tahun 2005 telah menurun menjadi 250.000 orang pada tahun 2011.
Pada akhir 2012 telah diumumkan
tentang ditemukannya vaksin untuk pengobatan infeksi HIV-AIDs, yakni PENNVAX-B, produksi oleh Inovio
Pharmaceuticals.
Kombinasi
pemberian vaksin ini dengan obat-obat anti virus standard, yang saat ini kita
miliki, bisa meningkatkan jumlah dan respons T sell dari sistim pertahanan
tubuh kita, sehingga diharapkan bisa memusnahkan virus HIV yang bersembunyi
dalam sel tubuh kita, dan pada giliirannya akan meningkatkan daya tahan tubuh
dan meningkatkan harapan hidup penderita.
Baca juga :
Baca juga :
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Kelenjar Pankreas
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Otak
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Rahim/Serviks
- Vaksin untuk Pengobatan HIV/Aids
- Vaksin untuk Pengobatan Alzheimer
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Paru-paru
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Kelenjar Prostat
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Payudara
- Vaksin untuk Pengobatan Kanker Ginjal
- Vaksin-vaksin yang berhasil ditemukan di 2012